Sabtu, 12 Desember 2015

Penjelasan Nasehat Bodhisattva Samantabhadra


Penjelasan Nasehat Bodhisattva Samantabhadra

Bait Sutra :

pǔ       xián      pú       sà        jǐng     zhòng   jì
                       
Nasehat Bodhisattva Samantabhadra

shì       rì        yǐ     guò     mìng   yì     suí      jiǎn 
         過,命        減,
Hari berlalu usia makin berkurang,

rú       shǎo   shuǐ    yú        sī     yǒu    hé       lè 
         魚,斯        樂?
ibarat ikan di kolam yang airnya semakin berkurang, adakah kebahagiaan di sana?

dà      zhòng   
  
Marilah kita semua
 
dāng  qín     jīng     jìn        rú     jiù     tóu     rán 
         進,如        燃,
giat berusaha melatih diri, seperti memadamkan api di kepala,

dàn    niàn   wú     cháng     shèn   wù     fàng   yì 
         常,          逸。
renungkanlah ketidakkekalan, maka itu janganlah malas melatih diri.



Penjelasan :
“Hari berlalu usia pun berkurang”, maksudnya adalah sehari sudah berlalu, usia kita juga sudah berkurang sehari.

“Ibarat ikan di kolam yang airnya semakin berkurang”, air merupakan sumber kehidupan bagi ikan. Dengan adanya air barulah ikan dapat mempertahankan hidupnya; andaikata airnya mengering, ikan pun jadi mati. Hadirin sekalian cobalah pikirkan, ikan yang berada di kolam yang airnya makin dangkal, apakah ikan tersebut masih dapat bertahan hidup? Demikian pula dengan manusia, usia kita makin berkurang, juga seperti ikan yang berada di kolam tersebut, airnya perlahan semakin berkurang.   

“Adakah kebahagiaan di sana?”, bila terpikir sampai di sini, dalam kehidupan manusia, adakah sesuatu yang pantas digembirakan? Mengapa kita tidak bersungguh-sungguh membangkitkan Bodhicitta, merasa pedih pada kelahiran dan kematian?  Tetapi kita masih saja merasa bahwa dunia ini pantas didambakan, segala kenikmatan dan kesenangan, semua panorama masih dianggap indah.

Andaikata anda dapat merenungkan bahwa kehidupan manusia adalah bagaikan ikan di kolam yang airnya hari demi hari makin berkurang, jadi adakah sesuatu yang pantas digembirakan? Masih adakah hal yang patut didambakan lagi? Adakah lagi yang pantas membuat anda begitu serakah? Adakah lagi sesuatu yang pantas membuat anda tidak sanggup mengikhlaskannya? Adakah lagi hal yang dapat membuat anda tidak sanggup melepaskan kemelekatan?

Oleh karena itu maka dikatakan : “Marilah kita semua! Giat melatih diri”, semua makhluk seharusnya selekasnya melatih diri dengan tekun, jangan sampai menyia-nyiakan waktu, jangan mengulur waktu lagi. Seharusnya senantiasa mengingat kata “Mati”, di dunia ini tidak ada yang pantas didambakan.

“Seperti memadamkan api di kepala”, harus memperlakukan melatih diri itu seperti ada orang yang hendak memenggal kepala anda, kita harus memikirkan upaya untuk melindungi kepala sendiri, ini amat penting, bila sebaliknya tidak dilindungi, maka orang itu akan segera datang memenggal kepalamu; di sini juga boleh dijelaskan sebagai kepala yang dibakar oleh api, maka itu harus memikirkan segala upaya untuk segera memadamkan api dan tidak membiarkannya berlarut-larut.

Anda seharusnya senantiasa mengingat kata “Mati”, andaikata anda tidak pernah melupakan kata “Mati”, bagaimana mungkin anda masih punya waktu bertamasya di dunia ini? Mencari kesenangan duniawi? Pergi makan-makan dan minum-minum atau kegiatan yang tidak bermanfaat lainnya? Anda harus selalu ingat kata “Mati”, barulah giat melatih diri.

 “Renungkanlah ketidakkekalan”, anda seharusnya setiap hari takkan pernah melupakan bahwa setan ketidakkekalan dapat hadir sewaktu-waktu untuk mengundang tamunya.

“Maka itu janganlah malas melatih diri”. Janganlah selalu berkhayal menikmati kemudahan dan kenyamanan, pikiran penuh dengan nafsu, rakus pada makanan lezat, bersaing dan berebutan dengan orang lain, memikirkan pembunuhan, memikirkan niat mencuri dan minum arak.   

Mengapa bisa ada begitu banyak khayalan? Oleh karena anda lupa pada kata “Mati”, anda sudah lupa bahwa kelak akan mati. Sehingga melewati hari demi hari dengan tanpa tujuan, ketika usia senja tiba, juga mati tanpa tujuan.

Setelah mati ke mana perginya asmara anda? Cinta anda juga tidak tampak lagi; anda suka makanan lezat, juga tidak bisa makan lagi; anda suka bertamasya dan main-main, juga tidak bisa melakukannya lagi, maka itu jangan malas, harus serius melatih diri.   

Inilah alasan mengapa Bodhisattva Samantabhadra mengikrarkan sepuluh tekadNya, oleh karena melihat semua makhluk belum terbebas dari roda samsara; meskipun Beliau telah mencapai pencerahan, namun juga tidak tega melihat anda dan saya serta semua makhluk hanyut dalam buaian dan tidak mau sadar juga, sehingga Beliau menginginkan kita tercerahkan, menghendaki agar kita selekasnya membangkitkan niat melatih diri, maka itu jangan malas sehingga melewatkan waktu dengan sia-sia.

Dipetik dari Ceramah Master Hsuan Hua
Tanggal : 26 Juni 1988
Bertempat di Vihara Jin Lun, Los Angeles, Amerika Serikat.




普賢菩薩警眾偈

是日已過,命亦隨減,如少水魚,斯有何樂?
大眾!當勤精進,如救頭然,但念無常,慎勿放逸!

「是日已過,命亦隨減」,就是說這一天已經過去了,我們生命的力量就減少一天,生命的時間減少一天。

「如少水魚」,魚以水為牠的生命。有水魚就有命:水若乾了,魚就會死了。各位想一想,魚在水裏,水漸漸沒有了,那魚還會活著嗎?人也是這樣子,我們生命減少了,也就好像魚在水裏,水漸漸少了一樣。

「斯有何樂?」想到這地方,我們人生究竟有什麼值得快樂?我們怎可不真正發菩提心、不真正痛念生死?但就因為我們還覺這世界是很值得留戀,一切的享受,一切的環境,都覺非常好。如果你能覺得人如魚在水中,水一天比一天少,那究竟有什麼樂趣呢?有什麼值你留戀?有什麼值得你那麼貪著?有什麼值得你放不下?有什麼值得你那執著?因為這個,故說:「大眾!當勤精進」,一切眾生應該要趕快修行用功,不要把光陰都空過了,不要再等了。應該時時刻刻把「死」字掛到眉梢上,不要在這世界貪玩耍了。

「如救頭然」,要把修行當做有人要把我的頭割去,我們要想法子來保護頭那麼要緊,如果不保護,就有人要來割去此頭;這裏也可以解釋是被火燒著了,一定要想法子刻不容緩熄滅這火。

你應該時時把「死」字掛到自己眉毛梢上,睜眼也看見這「死」字,閉眼也看見這「死」字,睡覺也看見自己眉毛梢上掛著「死」字,作夢時也看見「死」字當頭。你要是時時不忘生死,你怎麼還有時間去旅行?去找娛樂?去做吃喝等不正當的行為?

你要真能把「死」字記得,你就應該修行。

「但念無常」,你應當天天不忘記無常鬼不知什麼時候來請客。

「慎勿放逸」,你不要那麼圖安逸、圖假的快樂,打婬欲的妄想、打吃的妄想、打貪的妄想、打爭的妄想、打殺的妄想、打偷盜的妄想、打飲酒的妄想;為什麼你打這麼多妄想?因為你把「死」忘了,你不覺得將來會死。所以在生時,糊裏糊塗活著,等到老時,又糊裏糊塗死了;死的時候,你的愛情跑到什麼地方?你的愛也找不著了,你的情也看不見了;你的貪吃,也吃不下去了;你的貪玩,也沒有什麼好玩的,所以不要懈怠,不要放逸,要認真、腳踏實地去修行。

這是普賢菩薩發十大願王的原因,因為他知道一切眾生的生死未了;他雖然覺悟,他也不忍看你我現在一切眾生這麼沉迷不悟、醉生夢死,所以他間接地要我們覺悟,要我們也趕快發修道的心,所以不要躲懶偷安,把光陰都空過了。

文摘恭錄 :
宣公上人一九八八年六月二十六日於金輪寺





Tekad ke-8,9,10 Bodhisattva Samantabhadra



Uraian tekad ke-8,9,10 Bodhisattva Samantabhadra

8. Selalu mengikuti pembelajaran Buddha Dharma

Tekad ke 8 adalah “Selalu mengikuti pembelajaran Buddha Dharma”, kalimat ini sangat penting. Tempo dulu Guru Li selalu berkata padaku, jika hanya mempelajari sutra saja tidak bisa, harus ada teladan yang baik, Master Zhang Jia mengajariku agar meneladani Buddha Sakyamuni, sementara Guru Li mengajariku meneladani Master Yin Guang.  

Buddha Sakyamuni muncul di dunia ini sekitar tiga ribu tahun yang silam, sedangkan Master Yin Guang berjarak lebih dekat dengan jaman kita, sekitar 60 atau 70 tahun silam, Master Yin Guang masih berada di dunia, meskipun Guru Sesepuh, Master Yin Guang telah terlahir di Alam Sukhavati, namun buah pena beliau masih ada, yang berjudul “Wen Chao”, tempo dulu Guru Li (Upasaka Li Bing-nan) memberiku buku berjudul “Wen Chao” ini padaku, menasehatiku agar meneladani Master Yin Guang, beliau merupakan kalyanamitra sejati yang dekat dengan jaman kita. 

Dengan membaca “Wen Chao”, berarti menerima ajarannya, setelah memahaminya, baik teori dan caranya sudah dimengerti, maka mengamalkan sesuai ajaran, ini adalah murid yang sesungguhnya dari Master Yin Guang.

Belajar Ajaran Buddha tanpa memahami teorinya, ini tidak bisa, setelah paham tapi tidak mengamalkannya juga tidak bisa, setelah mengamalkannya barulah dapat memasuki kondisi batin. Memasuki kondisi batin disebut dengan pembuktian. Keyakinan, pemahaman, pengamalan dan pembuktian, barulah benar-benar memperoleh manfaatnya.  


9. Menuruti kehendak para makhluk

Tekad ke-9 adalah “Menuruti kehendak para makhluk”, butir ini juga amat penting, ini adalah ketrampilan melatih diri. Di mana letak ketrampilan melatih diri tersebut? Yakni dapat menuruti kehendak para makhluk, baik suka maupun tidak suka. 

Dalam menuruti kehendak para makhluk diperlukan kesabaran, juga harus memiliki kebijaksanaan, juga memerlukan upaya kausalya untuk mengamati waktu yang tepat, untuk menuntunnya kembali ke jalan yang benar, membimbingnya supaya memutuskan kejahatan menuju kebajikan, menuntunnya agar menghancurkan kesesatan dan mengembangkan pencerahan, ini adalah memberi manfaat pada orang lain, jadi bukan memberi manfaat bagi diri sendiri.

Lima butir pertama, yakni dari “Bernamaskara menghormati para Buddha” sampai pada “Ikut bersukacita atas jasa kebajikan yang dilakukan insan lain” adalah memberi manfaat bagi diri sendiri dan lima butir berikutnya adalah memberi manfaat bagi makhluk lain. Maka itu untuk menyelamatkan makhluk lain, tetapi tidak bersedia menuruti kehendaknya, bagaimana mungkin? Bagaimana anda bisa membantunya? Ini barulah benar-benar melatih diri, ini barulah ketrampilan melatih diri yang sesungguhnya.

Di dalam Empat Penuntun (Catvari samgraha-vastuni), ini merupakan butir terakhir dari “Empat Penuntun” yaitu “minat yang sama”. Dia akan bersukacita. Dengan adanya minat yang sama, anda melihatnya sedang tersesat, tapi anda tidak, bagaimana upaya anda untuk menyadarkan dirinya, membantunya kembali ke jalan yang benar, ini yang disebut dengan Buddha menyelamatkan makhluk berjodoh.

Saat sekarang di dalam masyarakat, di dalam segala bidang pekerjaan juga terdapat Bodhisattva, bahkan di lokasi perjudian juga terdapat Bodhisattva, apa yang dilakukanNya? Setelah seluruh harta benda ludes di meja perjudian, hasil keringat sepanjang hidup kering sudah, maka Bodhisattva akan menjadi sebuah teladan yag baik, pasti takkan berjudi lagi, menyebarluaskan sisi gelap yang ada di dalam lokasi perjudian, kita menyebutnya sebagai Bodhisattva raja judi. Beliau menceramahkan Dharma dengan pengalaman nyatanya! 

Setelah anda memahaminya, anda takkan menginjakkan kaki di tempat tersebut, tempat tersebut adalah liang kobaran api, bukan tempat yang baik. Lihatlah di dunia ini, sejak jaman dulu hingga sekarang, mana ada orang yang jadi kaya karena berjudi? Tidak ada perumpamaan begini. Maka itu dalam setiap bidang pekerjaan, para Bodhisattva membuat peragaan Dharma, bila anda mengamatinya dengan seksama, anda dapat menemukannya.

“Menuruti kehendak para makhluk”, di dalam kehidupan keseharian menuruti kehendak para makhluk, di dunia ini tidak ada hal yang mutlak benar atau salah, tidak ada kebaikan dan kejahatan yang mutlak. Sesungguhnya, dualisme yang saling bertentangan ini tidak ada, semuanya ini tergantung pada niat pikiranmu, apabila niat pikiran anda adalah baik, maka tidak ada satupun yang jahat, sebaliknya apabila niat pikiranmu buruk, maka tidak ada satupun yang baik. 

Maka itu Buddha mengatakan bahwa “Lingkungan berubah menuruti perubahan hati manusia”, kalimat ini sungguh menakjubkan. Apabila hati kita adalah Hati Buddha maka keindahan panorama di sepuluh penjuru alam, seluruhnya adalah Buddha dan Bodhisattva sedang melakukan peragaan Dharma di sana, Mereka sedang memberi ajaran kepada para makhluk.

Tetapi apabila anda dengan hati yang egois, menggunakan hati yang membeda-bedakan dan melekat, untuk melihat sepuluh penjuru alam, maka meskipun panorama di Alam Buddha juga takkan bisa membuatmu merasa puas, ada saja yang tidak anda sukai, walaupun menjelaskan padamu tentang keindahan Alam Sukhavati, anda masih saja mencari setumpuk kelemahan yang tidak anda sukai.   


10. Melimpahkan jasa secara menyeluruh

Butir yang terakhir adalah “Melimpahkan jasa secara menyeluruh”, inilah yang sering kita sebut sebagai “hati selapang ruang angkasa mampu merangkul alam semesta”, sehingga mampu membagi kemampuan kebajikan dan tanda Buddha, kepada seluruh makhluk di semesta alam, inilah yang disebut dengan “melimpahkan jasa secara menyeluruh”, yang mencerminkan bahwa diri sendiri merupakan satu kesatuan dengan semua makhluk.  

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 September 2010

Uraian Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra dapat dibaca di :



第八句是「常隨佛學」,這一句很重要。早年李老師常常跟我說,光研究經教還不行,一定要有個榜樣,章嘉大師教我學釋迦牟尼佛,李老師教我學印光法師。佛出現在三千年前,印光法師去我們比較近,大概六、七十年前他老人家在世,印祖雖然往生了,他的典籍在,大師的《文鈔》。當年李老師就是把這部《文鈔》送給我,勸我學印光大師,這是近代真善知識。讀《文鈔》就接受他的教誨,明白了,道理明白了,方法知道了,依教奉行,這是印光法師真正的學生,私淑弟子。

學佛讀經不明瞭經義不行,明瞭經義不能夠落實也不行,要真正落實你才能契入境界。契入境界那叫證,信解行證,真正得受用。

第九句是「恆順眾生」,這一點很重要,這一點是修行的功夫。功夫在哪裡看?在恆順眾生,順、逆都隨順。隨順當中你要有耐心、要有智慧,要善巧觀機,引導他回頭是岸,引導他斷惡向善,引導他破迷開悟,這個是利他,不是自利。

從「請轉法輪」後面這個五句全都是利他的,前面五句是自利的,從「禮敬諸佛」到「隨喜功德」,這都是自利,成就自己的。所以成就別人你不順著眾生,你怎麼能度他?你怎麼能幫他?這個是真正修行,這是真正的功夫。

在四攝法裡頭,這一條就是四攝最後的一條同事攝,他歡喜。同事,你看他在迷,你不迷,你如何幫助他破迷開悟,幫助他回頭是岸,這真正叫佛度有緣人。

現在在這個社會各行各業裡頭都有菩薩,連賭場都有賭王菩薩在裡頭,為什麼?賭到最後都輸光了,一生的勤苦全都花掉,自己給大家做一個榜樣,決定不能去賭,把賭場裡面的黑幕全部揭露出來,我們稱他作賭王菩薩。現身說法!你完全明白之後,你再也不到那個地方去了,那個地方是火坑,不是好地方。你看看這個世間,古今中外,哪有靠賭博發財的?找不到這個例子。所以哪一個行業裡頭都有表法的,你只要細心去觀察,你都能發現。

恆順眾生,在日常生活上要順,世間沒有決定的是非,沒有絕對的好壞。實在說,這些對立的統統都不存在,完全看你的意念、你的念頭,你的念頭善,沒有一樣不善,念頭不善,就沒有一樣是善的。所以佛說得好,「境隨心轉」,這個話說得太妙了。

我們是佛心,你看十法界依正莊嚴全都是佛菩薩在那裡表演,在那個地方誘化眾生,如果我們用自私自利的心來看,用分別執著來看的時候,佛法界裡頭你也不滿意,你還一樣看不慣,跟你說極樂世界,你把極樂世界毛病挑了一大堆,不合你的意思。

真的,一切法從心想生,心現識變,佛講得太妙了。學佛的人沒有別的,就是要真正看出來,真正體會到心怎麼現、識怎麼變。不管怎麼變化,性相一如,法界一體,永遠在你面前。所以無量無邊的變化,它裡頭有一個不變的東西在,你把它找到,你就覺悟了。找到了,普賢十願你就圓滿了,你就真的跟經上講的這些大士們,住普賢行,確實你安住在普賢行上。

末後,「普皆迴向」,這一句更不得了,這一句是什麼?就是我們常常講的「心包太虛,量周沙界」,把自己的真實智慧、無量的德相(德能、相好),與遍法界虛空界一切眾生共享,這普皆迴向,完全展現出眾生跟自己是一體,是一不是二。

我們再看這個文,住普賢行,表諸大士統統都安住於普賢大士的大行,各各以十大願王導歸極樂,各各,著重在這個。

《華嚴經》中只有一個普賢,「僅一普賢,如斯倡導」,他在提倡,他在引導。「今經則無量無邊」,現在釋迦牟尼佛講《無量壽經》,這個法會上有多少普賢菩薩?無量無邊。「德如普賢之法身大士,咸來集會,同宏淨宗」。你看這個盛況還得了!無量無邊的普賢菩薩,這些菩薩統統修十大願王。

諸位一定要知道,十大願王的根就是《弟子規》、《感應篇》、《十善業》、《沙彌律儀》,不能不知道,到十大願王這是開花結果,得大圓滿。它的根,記住它的根,如果沒有這個根,十大願王是諸佛菩薩的,是這諸位法身大士的,與我們就不相干。我們要種這三個根,普賢十大願王我們一定會得到的,這一點比什麼都重要。




Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra



Uraian Tentang “Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra”

Apakah kita telah mengamalkan “Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra”?

1. Bernamaskara Menghormati Para Buddha

Tekad yang pertama adalah “Bernamaskara menghormati para Buddha”, apakah kita memperlakukan semua makhluk dengan tulus dan hormat? Semua makhluk di dalamnya juga mencakup gunung, sungai, permukaan tanah, bunga, rumput dan pepohonan. Insan suci dan bijak Tiongkok kuno mengajari kita, bait pertama dari Li Ji (klasik tata cara dan seremonial, salah satu dari lima klasik Ajaran Konfusius), adalah “Tidak ada yang tidak dihormati”. 

Apakah bentuk penghormatan yang tulus ini, bagus atau tidak, ini adalah mustika bernilai atau sampah, sekarang ada orang yang memandang hasil karya insan jaman dahulu kala, sebagai sampah, sudah sepantasnya dibuang. 

Berbakti pada ayahbunda dianggap sebagai sampah dan tidak dikehendaki lagi, tidak berbakti malah dianggap bagus; demikian pula dengan menghormati guru juga dianggap sebagai sampah, tidak dikehendaki lagi. Semua ajaran insan jaman dahulu dianggap sebagai sampah dan tidak dikehendaki lagi, maka harus mempersiapkan diri menghadapi bencana di depan mata.

Insan jaman dulu memberi kita hal yang sehat, ibarat makanan, benar-benar yang dapat menyehatkan. Makanan masa kini mengandung pengawet yang setelah dikonsumsi menimbulkan beragam penyakit, anda malah menyukainya, makanan sehat sudah diabaikan, malah suka pada makanan seperti ini, hingga mati pun juga tidak tahu apa sebabnya, sungguh memprihatinkan! 

Ajaran tradisional Tiongkok membawa padamu jiwa raga yang sehat, membawa padamu kebahagiaan, membawa pada masyarakat ketenteraman, perdamaian dunia, tetapi anda malah tidak mau,  maka tidak berdaya lagi. 

Saya ini tidak berpengetahuan juga tidak memiliki kebijaksanaan, ajaran insan suci dan bijak tempo dulu, hanya sedikit saja yang dipelajari. Tetapi saya tahu membedakan mana barang yang berkualitas, saya tahu bahwa ini adalah ajaran yang bagus.    

Saya ingin belajar namun usiaku sudah terlampau senja, sekarang hanya bisa membangkitkan ketulusan melafal Amituofo, bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, selain ini, meskipun hatiku ingin melakukannya, namun kekuatan tidak mencukupi, ini adalah ucapan serius.  

Semoga di dunia ini akan muncul seorang sosok penyelamat dunia, bagaimana barulah bisa menyelamatkan dunia? Dapat menahan penderitaan, bersedia menaati tata krama, menceramahkan kembali ajaran insan suci dan bijak tempo dulu. Selain bisa berceramah juga sanggup mengamalkannya. 

Menceramahkan dengan jelas dan mudah dipahami, mengajari manusia di dunia ini, dengan demikian maka dunia ini dapat terselamatkan. Pengalaman kami di Tangchi menemukan bahwa ternyata manusia mudah dididik. Mulanya kami memperkirakan butuh waktu 2 atau 3 tahun baru bisa terlihat hasilnya, tak terduga hanya dalam jangka waktu 3 atau 4 bulan, hasilnya sudah terlihat, kami sempat tercengang!

Bahkan semua guru juga merasa terkesima, bagaimana ternyata manusia bisa begitu mudah dididik? Hanya saja tidak ada yang mendidik! Ini membuktikan ucapan insan jaman dulu yakni “Sejak semula sifat dasar manusia adalah bajik”, juga membuktikan ucapan Buddha yakni “Semua makhluk sesungguhnya adalah Buddha”, begitu dididik langsung paham.

Maka itu bila berniat “Meneladani Bodhisattva Samantabhadra”, kita harus membina etika moral diri sendiri, mengamalkan “Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra”, ini merupakan standar yang tinggi.

Apa bedanya kebajikan yang dimiliki oleh Bodhisattva Samantabhadra dengan Bodhisattva Mahayana lainnya? Sesungguhnya adalah serupa, hanya saja kelapangan hati yang berbeda. Lihatlah hati Bodhisattva Samantabhadra yang tanpa batas, kelapangan hati para Bodhisattva tiada yang seluas Bodhisattva Samantabhadra, berapa luas kelapangan hatiNya? Yakni memenuhi Dharmadhatu dan seluruh semesta alam, bila ditinjau dari Buddha Dharma Mahayana, maka tidak ada satupun makhluk yang bukan merupakan Buddha. 

Hati Bodhisattva Samantabhadra adalah seluas semesta alam dan Dharmadhatu, tiada yang tidak mampu dirangkulNya, maka itu Bodhisattva Samantabhadra melakukan namaskara kepada para Buddha, para Buddha yang dimaksud adalah semua makhluk, meliputi dari tingkatan teratas, para Buddha Tathagata, hingga tingkatan terbawah yakni makhluk Neraka, juga mencakup pepohonan, bunga dan rerumputan, bahkan hingga gunung, sungai dan permukaan tanah, hingga seluruh angkasa luar, tiada yang tidak dirangkulNya, hati yang sedemikian lapang. 

Namaskara yang dilakukan oleh Bodhisattva Samantabhadra, meskipun hanya sekali saja namun hasilnya sungguh tak terbayangkan, beda dengan yang dilakukan oleh orang awam seperti kita. 

Namaskara yang dilakukan oleh Bodhisattva Samantabhadra sungguh tak terbayangkan! Seluruh makhluk di semesta alam juga dipikirkanNya, betapa unggulnya jasa kebajikan ini! Bernamaskara dan menghormati para Buddha tidaklah mudah, seluruh semesta alam dan seluruh isinya, tidak ada yang ketinggalan.

2. Memuji Tathagata

Demikian pula dengan memuji Tathagata, juga merupakan kondisi batin yang begitu luasnya. Buddha Sakyamuni membabarkan kepada kita seperti yang tercantum di dalam sutra, Bodhisattva yang tidak melatih pelaksanaan tekad Bodhisattva Samantabhadra, tidak dapat menyempurnakan Jalan KeBuddhaan. Bodhisattva Samantabhadra adalah Bodhisattva Calon Buddha, setingkat diatasnya adalah Buddha, dengan demikian maka tercapailah kesempurnaan. 

Sepuluh butir tekad ini harus senantiasa diingat dan ditaruh di dalam hati, bersungguh-sungguh mengamalkannya setiap saat.

3. Memberi persembahan

Mengerahkan segenap kemampuan dan dengan apa adanya, berapa besar kemampuanku, memberikan persembahan dengan adil dan merata. Keunggulan dari Bodhisattva Samantabhadra adalah tidak membeda-bedakan dan melekat, memberi persembahan dengan setara, adil dan merata, di dalam hatiNya semua makhluk adalah Buddha. Memberi persembahan kepada siapapun juga adalah memberi persembahan kepada Buddha,  memberi persembahan kepada serangga dan semut sekalipun, juga adalah memberi persembahan kepada Buddha, ketulusan dan penghormatan yang meskipun sekecil ini juga selamanya takkan berubah bagi diriNya.

4. Bertobat atas rintangan karma

“Bertobat atas rintangan karma”, baik pada masa kelahiran lampau maupun sekarang, tabiat kita amat berat, baik sengaja maupun tidak sengaja melakukan banyak karma buruk, setiap hari melakukan pertobatan”.

5. Ikut bersukacita atas jasa kebajikan yang dilakukan insan lain.

 Hal ini amat penting, karena dapat meredam keangkuhan dan rasa iri hati diri sendiri. Melihat orang lain melakukan perbuatan baik, bukan hanya tidak boleh iri hati, tetapi harus membangkitkan hati yang penuh sukacita, memberi pujian padanya. 

Andaikata diri sendiri memiliki kemampuan untuk membantunya, maka harus membantunya agar berhasil, ini adalah ikut bersukacita. 

Seberapa besar jasa kebajikan yang dilakukan orang itu, maka jasa kebajikan yang anda peroleh juga sama besarnya, oleh karena anda ikut bersukacita, jadi buat apa malah merintanginya?

Ikut bersukacita, tidak perlu mengeluarkan tenaga, namun jasa kebajikan bisa diperoleh. Jika sebaliknya malah menghalanginya karena iri hati, maka karma buruk yang diciptakan adalah amat berat, seberapa luas dampak akibat perbuatan baiknya, juga seberapa lama pengaruh yang ditimbulkan akibat perbuatan baiknya, inilah balasan karma buruk yang kelak harus anda terima.

Maka itu haruslah bermawas diri, apalagi karma buruk ini amat mudah dilakukan oleh sebagian orang.

6. Memohon pemutaran roda Dharma
  
Memohon pemutaran roda Dharma adalah memohon ceramah Dharma, siapa yang harus diundang? Mengundang orang adalah hal yang susah, lebih baik mengundang diri sendiri, mengundang diri sendiri untuk belajar berceramah, ini lebih bisa diandalkan, mengundang orang lain tidak bisa diandalkan, memohon pada orang lain lebih baik memohon pada diri sendiri.

Sehingga pada masa muda, hal ini memaksa kami untuk membangkitkan niat belajar berceramah. Melihat penderitaan para makhluk dan memberi ceramah Dharma adalah hal yang bagus, mengapa tidak melakukannya? Haruslah meneladani Buddha Sakyamuni, sepanjang hidup menekuni karir ini, bahkan juga merupakan kerja sosial, tidak menerima uang sekolah, apapun tidak diperhitungkan.

Diantara murid yang mampu memberi persembahan, boleh diterima, asalkan kehidupan bisa dilewati maka ini sudah cukup, kelebihannya boleh meneladani Master Yin Guang, melakukan misi menyebarluaskan Buddha Dharma memberi manfaat bagi semua makhluk.

Master Yin Guang memanfaatkan dana persembahan umat untuk mendirikan sebuah perusahaan percetakan, yakni “Hong Hua She”, yang bertugas mencetak buku sutra, buku etika moral dan buku-buku yang menasehati manusia kembali ke jalan yang benar.  

Kualitas cetakannya sungguh bagus, kertasnya juga bagus, tulisannya juga besar, jilidnya juga bagus, didalamnya jarang ada aksara yang salah, mengundang pakar dan kaum terpelajar untuk memeriksa dan melakukan penyesuaian apabila diperlukan. Maka itu buku publikasi Hong Hua She merupakan buku bagus! Boleh dicetak ulang lagi. Berharap supaya lebih banyak lagi orang yang dapat membaca sutra Buddha, sehingga membangkitkan niat belajar Ajaran Buddha, memohon pemutaran roda Dharma. 

7. Mengundang Buddha berdiam di dunia

Selanjutnya adalah “Mengundang Buddha berdiam di dunia”, sampai pada butir ke-7 ini disebut sebagai tekad, sedangkan 3 butir selanjutnya adalah pelimpahan jasa. Jadi sebenarnya di dalam sepuluh tekad hanya ada 7 butir saja.

Bagaimana maksudnya mengundang Buddha berdiam di dunia? Tinggal di sebuah tempat untuk memberi ceramah Dharma, jangan berkelana. Ucapan ini diutarakan sebanyak dua kali oleh Guru Li kepada diriku, menasehatiku agar berdiam pada satu tempat tertentu, saya menjawab bahwa betapa inginnya saya berdiam pada satu tempat saja, namun tidak ada jodoh, jodoh yang begitu tipis.

Umat mengundangku memberi ceramah, begitu selesai menceramahkan satu judul sutra, segera angkat kaki, tidak ada orang yang bersedia membangun vihara untuk dipersembahkan padaku! Sedangkan apabila diri sendiri yang mendirikan vihara, lebih tidak memungkinkan lagi, akhirnya jalinan jodoh pun mengalami perubahan, memaksa dirimu harus angkat kaki, maka itu sepanjang hidupku adalah berkelana.

Hanya ada secuil pelipur lara, ketika melihat Buddha Sakyamuni juga sepanjang hidupNya berkelana, Buddha Sakyamuni tidak berdiam di satu tempat saja.

Di Tiongkok, sejak jaman dulu hingga sekarang, para guru sesepuh dan praktisi senior memiliki pahala, sehingga dapat berdiam di sebuah gunung untuk jangka waktu belasan, 20 tahun, atau bahkan seumur hidup tidak perlu turun gunung, ini adalah pahala besar!

Sedangkan kami tidak memiliki jodoh serupa ini, pahala besar juga harus orang berkemampuan besar yang datang mendukung. Jaman dahulu di Tiongkok, yang menjadi pendukung Buddha Dharma adalah kaisar, sekarang tidak ada lagi, tidak ada orang yang menjadi pendukung.

Meskipun seorang hartawan, tidak mengenal Buddha Dharma, hanya kadang kala mengundangmu datang menceramahkan satu judul sutra saja, memupuk sedikit berkah, dia sudah puas, dan tidak mengetahui akan pahala besar, dia tidak paham.

Maka itu dia hanya mengundang guru penceramah untuk memberi ceramah, namun tidak berdaya mengundang agar guru penceramah berdiam di tempat tersebut. Hal ini tidak mampu dilakukannya.

8. Selalu mengikuti pembelajaran Buddha Dharma

9. Menuruti kehendak para makhluk 

10. Melimpahkan jasa secara menyeluruh


Tiga butir di atas adalah pelimpahan jasa. “Selalu mengikuti pembelajaran Buddha Dharma” adalah pelimpahan jasa pada KeBodhian, “Menuruti kehendak para makhluk” adalah pelimpahan jasa pada makhluk, “Melimpahkan jasa secara menyeluruh” adalah kembali pada jiwa sejati. 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 September 2011


Uraian Tekad Bodhisattva Samantabhadra butir ke-8.9 dan 10 dapat dibaca di :
http://kebahagiaandharma.blogspot.co.id/2015/12/tekad-ke-8910-bodhisattva-samantabhadra.html



我們有沒有把十大願王落實?第一願「禮敬諸佛」,我們心目當中對一切眾生有沒有真誠恭敬?這一切眾生當中包括山河大地、花草樹木。中國古聖先賢教導我們,《禮記.曲禮》第一句「毋不敬」。這種真誠的禮敬好不好,它是珍寶還是糟粕?現在有些人看到古人的東西,是糟粕,都應該丟掉。孝養父母是糟粕不要了,不孝父母好;尊師重道是糟粕,別重道,也別去尊師,都不要了。凡是古人的東西全是糟粕,都不要了,那眼前的災難可有得受了。古人給我們的東西是健康的,就像食品一樣,真正是健康的。現在這些食品說改變基因,讓你吃了身上會生很多病,你還偏偏喜歡它,健康食品丟掉,喜歡吃這些東西,吃到死不知道怎麼死的,冤枉!中國這個東西帶給你身心健康,帶給你家庭幸福,帶給社會安定,世界和平,你不要,那就沒法子。我這個人沒有知識,也沒有智慧,古聖先賢的東西學得不多,只學了一點皮毛。可是我識貨,我知道這是好東西。我很想學,年歲太大了,現在只有老實念佛求生淨土,除此之外,我是心有餘而力不足,這真話。希望這個世間有救世之人出現,怎樣才能救世?肯吃苦,肯守規矩,把古聖先賢的東西演說出來,演是真正做到,講清楚、講明白,教導天下人,這個世界就有救了。我們在湯池的經驗發現,人是很好教的。我們開辦之先,心裡面想到總要二、三年才能看到效果,沒有想到三、四個月效果卓著,我們大吃一驚!連所有的老師都感到非常驚訝,人怎麼是這麼好教的?就是沒人教!證明了古人所說的「人之初,性本善」,也證明了佛所說的「一切眾生本來是佛」,這一教就會了。

所以要「德遵普賢」,我們自己修養自己的道德,把普賢這十條做到,這是高水平的。普賢之德跟大乘菩薩之德有什麼不一樣?其實完全一樣,只是心量不一樣。你看普賢的心,你看名字上「普」,普是普遍,沒有侷限,菩薩的心量沒有普賢菩薩那麼大,他普到什麼程度?遍法界虛空界。用大乘佛法來說,沒有一個不是佛,《華嚴經》上講「情與無情,同圓種智」,這是普賢菩薩的心。普賢菩薩的心跟法性一樣大,跟虛空法界一樣大,無所不包,無所不容,所以他禮敬諸佛,那個諸佛是一切眾生。一切眾生裡面包括有情眾生,上至諸佛如來,下至地獄眾生,有情眾生;無情眾生包括樹木花草、山河大地,乃至太虛空,無所不包,這麼大的心量。普賢菩薩那一拜可不得了,跟我們凡夫不一樣。我看到一個光碟,上一次北方有個同修送了兩片給我,我看了,是附體。中日戰爭兩個將軍附體,中國一位將軍,日本一位將軍,求超度。告訴超度的人,你們迴向念他的名字要觀想,要想到他才管用。光念沒有想到沒有用,我上不去,你一定要想到我們才管用。這個信息好,現在多少我們都是依照這個文字念,沒有去想,那麼念是白念了。念到一定要想到,念到本師釋迦牟尼佛,你心裡真想釋迦牟尼佛,就會有感應,光口念沒想,不起感應。念觀音菩薩要想觀音菩薩,念到什麼就要想到什麼,才管用。普賢菩薩那一拜還得了!遍法界虛空界情與無情他統統想到了,這個功德多殊勝!禮敬諸佛不容易,遍法界虛空界一法都不漏。稱讚如來亦如是,都是那麼大的境界。我們真正依照那個修,從經開端到末後,你就成功了。開端的時候你是個大心凡夫,這部經學完之後,你成了妙覺如來,超普賢了。佛在經上告訴我們,菩薩不修普賢行,不能圓成佛道。普賢是等覺,超過是妙覺,就圓滿了。

這十願,我們能不能記住?能不能常常放在心上?要能記得住,要常常放在心上,要認真努力去做,隨時隨地去做。第一個是禮敬,第二個是稱讚。人起心動念有善有不善,善的稱讚他,鼓勵他;不善的不說,原諒他,不要放在心上,讓他慢慢覺得慚愧,自然就斷惡修善,改邪歸正,這就對了。一定要用自己的德行去感召他。

第三是供養,全心全力,隨分隨力,我有多大的能力,普遍供養。普賢菩薩的殊勝,就是沒有分別執著,平等供養,普遍供養,他心目當中一切眾生全是佛。供養任何一個人都是供佛,供養蚊蟲螞蟻也是供佛,那一點真誠恭敬他永遠不變。

「懺除業障」,過去現前煩惱習氣很重,有意無意造作許多業障,天天懺悔,念念懺悔。

十願前面這四條真修,後面才「隨喜功德」。隨喜功德非常重要,為什麼?把自己傲慢嫉妒這個煩惱降伏住。別人有好事情,不但不嫉妒,生歡喜心,讚歎他。如果自己有能力幫助他,還要幫助他、成就他,這是隨喜。那個人修多大功德,你隨喜的功德跟他一樣大,你就得到了。為什麼要嫉妒?為什麼要障礙?隨喜,不費心力功德就獲得了。如果障礙、嫉妒,造的這個業報非常重,他的好事影響的面多大,影響的時間多長,那就是你將來遭的惡報,你遭多大的惡報,受苦受難,你受的時間多久,跟這個是一樣的,所以不可以做。別的惡業沒有提出來,這個特別提出來,這用意很深,是一般人很容易造的。

下面再「請轉法輪,請佛住世」。請轉法輪是請講經,請誰?我們年輕的時候學《行願品》,就想到請誰?請人難,不如請自己,請自己學講經靠得住,請別人靠不住,求人不如求自己,逼著自己要發心。看到眾生苦,看到地獄苦,講經教學是大好事,為什麼不幹?要發心學釋迦牟尼佛,一生就幹這個行業,而且是個義務的行業,不收學費,什麼都不計較。學生當中有供養的可以接受,生活能夠維持夠了,多餘的要學印光法師,完全拿來做弘法利生。印光大師把四眾的供養辦了一個印刷廠,弘化社是他老人家辦的,印經跟善書,勸善的這些書他都印。印的品質非常之好,在近代能稱得上叫善本,印得好,紙張好,字也很大,裝訂都很好,裡頭很少錯字,請這些專家學者來校對。所以弘化社的本子,好本子!可以用來做翻印的底本。希望更多的人能夠讀到佛經,能夠發心學佛,請轉法輪。

接著「請佛住世」,這總共七條,這七條叫願,後面三條是迴向,十願裡頭願只有七條。請佛住世這意思是什麼?住在一個地方弘法,不能到處亂跑。這樁事情李老師跟我講過兩次,勸我住在一個地方,我說我非常想住在一個地方,沒有緣分,緣很薄。大家請你去講經,一部經講完了就得走路,沒有人在一個地方建一個道場來供養你,沒有!我們自己想建個道場都不行,到最後緣產生了變化,逼著你非走不可,所以一生流浪。有那麼一點點安慰的,就是看到釋迦牟尼佛一生流浪,釋迦牟尼佛居無定所。中國自古這些祖師大德有福報,能住在一個山頭十幾、二十年,甚至於一生不下山,大福報!我們沒有這個緣,大福報要有大力的人來護持。中國過去護持佛法的是帝王,現在沒有了,沒人護持。縱然有大富長者,不認識佛法,只是偶爾請你講一部經,修一點福,他就很滿意了,而不知道這大福報,他不曉得。所以他們有請法師講經,沒有辦法叫法師常住,這個他做不到。

後面迴向。「常隨佛學」是迴向菩提,「恆順眾生」是迴向眾生,「普皆迴向」是迴向實際,就是回歸自性。十願要真做到,不得了!普賢十願什麼人是當機?華嚴會上四十一位法身大士,他們當機的,所以行超普賢是說這些人,不是說我們,我們沒有辦法,我們做不到。四十一個位次,從圓教初住開始學這部經典,這部經典學完,他就到等覺,四十一個位次都超過,他到妙覺位,你說這個法門功德多大。