Selasa, 31 Mei 2016

Berat Cinta 03


Berat Cinta Jatuh ke Alam Saha
(Bagian 3)

3. Menjauhi Cinta Bernoda, Hati Jadi Suci
Jika kita benar-benar berniat terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, maka mesti membuat hati kita kian hari kian suci, dengan demikian barulah terjalin dengan Buddha Amitabha dan tanah suci.

Jadi selangkah demi selangkah putus hubungan dengan enam alam tumimbal lahir, membangun hubungan erat dengan Alam Sukhavati; perlahan-lahan memutuskan jalinan dengan orang awam, membangun jalinan erat dengan Buddha Amitabha; perlahan putus hubungan dengan dunia awam yang tercemar ini, membangun hubungan erat dengan Tanah Suci Sukhavati.

Setiap saat yang dipikirkan adalah Buddha Amitabha dan Tanah Suci Sukhavati, segenap hati ingin terlahir di tanah suci. Dengan demikian dapat memandang hal duniawi dengan hambar, hingga segala kesenangan duniawi, hubungan duniawi dan sebagainya, juga takkan melekat lagi, oleh karena semakin mawas diri, menyadari bahwa semua ini akan merintangi upaya terlahir ke Alam Sukhavati.  

Kita ambil contoh tentang jalinan hubungan antar manusia, asalkan mengikat hubungan yang khusus dengan seseorang, menjadi teman akrab misalnya, maka hatimu telah sangkut pada orang ini. Oleh karena telah menjalin hubungan pertemanan, maka dua pihak harus saling selalu memberi kabar, dengan demikian kedua belah pihak juga saling mempengaruhi satu sama lainnya, maka kedua belah pihak juga memiliki kerja sama di bidang kekuatan karma, dan sebagainya.

Sebaliknya, anda menjalin permusuhan dengan orang lain, contohnya demi memperebutkan ketenaran dan keuntungan sehingga menjalin permusuhan, maka karma buruk ini akan menyeret dirimu, menghalangi upaya terlahir ke Alam Sukhavati.

Maka itu untuk menfokuskan diri menimbun bekal terlahir ke Alam Sukhavati, tak lain adalah melenyapkan kemelekatan pada cinta individual, barulah dapat memutuskan lingkaran tumimbal lahir. Jika tidak dapat memutuskan cinta emosional ini, kekuatan ikatan ini kian lama kian kuat, sehingga akhirnya anda sulit terlepas dari cengkeramannya, berputar terus di dalam roda samsara dan sulit untuk keluar.

Cinta duniawi merupakan benih samsara, mencintai sepanjang hidup, pasti akan merosot. Mari kita amati sejenak, kenyataannya setiap orang yang sedang kasmaran pasti akan merosot batinnya, bahkan sulit untuk keluar dari perangkap asmara ini.  

Sebaliknya seorang praktisi yang setiap harinya mengingat Buddha dan Bodhisattva serta Tanah Suci Sukhavati, jalinan jodohnya dilekatkan pada hal yang benar, dengan demikian batinnya akan terus mengalami kemajuan.

Semakin banyak cinta yang dicurahkan, semakin berat kasih sayang yang diberikan, maka makin tenggelam dalam lingkaran tumimbal lahir; sebaliknya pikiran yang makin terfokus maka kemajuan batin kian naik ke atas. Untuk terlahir ke Alam Sukhavati juga berkat sebersit niat pikiran terfokus ini, maka itu disebut “Kalau cinta tidak berat maka takkan terlahir ke Alam Saha, bila pikiran tidak terfokus maka takkan terlahir ke Alam Sukhavati”.

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 218
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 14 Mei 2016
Bertempat di HK Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0218


愛不重不生娑婆
()

(三)遠離染情,心地清淨
我們如果真想往生極樂世界,真想修淨業,就應該讓自己的心一天比一天清淨。這樣才能跟阿彌陀佛相應,才能有清淨佛土的氣氛。

具體來說,就是要逐漸跟輪迴脫離關係,一心跟極樂世界建立關係;逐漸跟世間俗人脫離關係,一心跟阿彌陀佛建立關係;逐漸跟世俗的染污緣脫離關係,一心跟淨土的清淨緣建立關係。也就是念念緣阿彌陀佛,緣西方三聖、清淨海會;心裡想的都是極樂國土,薰的都是淨土氣氛,一心一意就要往生到那裡。這樣一來自然能夠把娑婆世界的事看淡,至於世間的享樂、世俗的關係等等,也不會特別執著,因為那時候心會很警醒,知道輪迴裡的法會牽連自己,會障礙往生。

就拿人與人之間的關係來說,只要跟一個人建立起密切的世俗關係,譬如成為朋友,那麼你的心就會被一個人牽住。因為既然有關係了,彼此之間就要有來往,這樣方方面面都會有影響,就要有業力上的合作等等。反過來說,如果你跟一個人結了很深的怨,譬如為了爭名奪利而變成了仇敵,或者良心上欠了很多的債,那麼這些惡業也會牽著你,障礙往生。也就是在輪迴方面有一點造作,就必然會有一種業,把你的心往輪迴的方向牽引。既然如此,想讓自己的心念念緣淨土,一心修淨業,就必須斷除對輪迴的愛,這樣才能斷除輪迴的因緣。如果不能斷除貪愛之心,它的勢力就會愈來愈大,就會成為你難以拔除的樁子。一旦這個樁子深陷在輪迴的沙灘裡面,就會使你千生萬世沉陷輪迴,無有出期。

《楞嚴經》中講到:「純情即沉」,「純想即飛」。這裡「情」就是指愛,也就是我們對於世俗諸法的愛。這種貪愛之心就是生死因緣,愛一生,必然會下沉,會下墮。我們觀察一下就知道,其實每個人陷在情愛裡的時候,心都是往下沉的,而且很難拔出來。經中又講到:由於愛染就會發起妄情,情在身體裡面積聚起來,就會出生愛水。譬如心裡想美食的時候就會出口水;憶念所愛的故人,或者想起他的種種可愛之處,或者哀其亡故心中不忍,就會流眼淚;貪財之心生起的時候,由於心裡發出貪愛之水,在身體上就會顯現出皮膚光潤之相等等。總之,雖然愛有差別,但是積聚於內,而表現在外的方式是一樣的,都是以濕潤為性。濕潤則自然無法上升,必定下墜。

相反,如果愛很輕,比方說思想家,由於他們一心探求真理,心處在寧靜的想當中,很少去緣世間的欲塵,這樣生起的世俗情愛就很少,心就比較清淨單純。再譬如修行人心裡常常觀想清淨的法,自然就不跟情黏在一起。譬如觀想佛菩薩、清淨佛土,緣正法作意等等,心當下就是往上飛的。這些你只要觀察一下,就能體會到。對此,經中說到:如果眾生心裡希求勝妙境界等,發生仰慕渴求,就會出生想念,想念不斷的積聚,就會出生殊勝之氣。譬如持清淨戒,就會全身輕快清淨;持咒、結印的時候,心會顧盼雄毅,無所畏懼;希求脫離人間欲塵,生入天界,就會夢到自己在虛空當中飛行;心裡憶念佛國淨土就能在夢裡,或者在禪觀當中見到清淨佛土;想親近善知識,自然會輕視身命發起承事。總之,雖然想有差別,但是輕揚、上舉的性是一樣的。所以會飛升,不會下沉,自然超越世俗染情。

經中又說到:如果只有想,沒有情,死後必定生到天上。如果在此基礎之上,也就是念想專一,一心作觀,再加上修福德、智慧,發清淨願,那麼臨終之時自然心智開明,面見十方諸佛,可以隨願往生清淨佛土。如果想和情均等,那麼不會上升也不會下沉,會轉生為人。其中想稍微多些,就會成為聰明的人,情多就會成為愚者。如果情多想少,就必定要墮在三惡趣裡面了。其中六分情四分想,會墮為旁生;七分情三分想,會成為餓鬼;再往下,九分情一分想,就會墮在地獄裡面。如果只有情,沒有想,就會沉入無間地獄。

這樣我們就很清楚,情愈多,愛愈重,在輪迴裡陷得就愈深;想愈多,念愈專一,上升的位次就愈高。往生極樂正是憑藉「一念」來成辦的。這就是「愛不重不生娑婆,念不一不生極樂」的含義。

無量壽經科註第四回學習班  自了法師  (第二一八集)2016/5/14  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0218

Berat Cinta 02



Berat Cinta Jatuh ke Alam Saha
(Bagian 2)

2. Dengan Kebijaksanaan Mematahkan Akar Cinta
Bagi praktisi pria dan wanita, haruslah memiliki kebijaksanaan untuk mengikhlaskan duniawi, ini merupakan pokok yang amat penting. Kalau tidak demikian, maka serupa dengan yang sudah dibahas sebelumnya, takkan berdaya untuk menimbun bekal terlahir ke Alam Sukhavati.

Terkecuali sanggup mengikhlaskan duniawi, melepaskan segala kemelekatan, usahakan mengurangi nafsu cinta di hati, sehingga hati sendiri bisa putus hubungan dengan noda duniawi, barulah takkan meracuni batin sendiri.

Akar permasalahan mengapa melatih diri itu tidak bisa efektif adalah dikarenakan tidak sanggup memutuskan nafsu cinta duniawi. Oleh karena diseret oleh nafsu cinta ini sehingga khayalan jadi melayang-layang; rasa suka muncul oleh karena perasaan cinta, demikian pula rasa benci dan takut juga muncul karena cinta.

Sehingga tampaknya praktisi ini seolah-olah sudah mengikhlaskan, seolah-olah begitu serius melafal Amituofo, tapi ketika menghadapi ujian akhir saat ajal menjelang, hatinya sulit tak tergoyahkan, jadi gagal terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.

Maka itu mulai sekarang juga harus berkeras hati, dengan kekuatan kesabaran perlahan-lahan mengurai simpul ikatan tali cinta. Terhadap segala sesuatu yang kita sukai, senantiasa dengan kebijaksanaan mengamatinya dengan jelas, saat permulaan haruslah memaksakan diri untuk memutuskan kemelekatan pada cinta, dengan demikian pada akhirnya barulah bisa menjauhi nafsu keserakahan.

Haruslah menggunakan kebijaksanaan untuk mengamatinya, barulah dapat memutuskan nafsu cinta ini. Sesungguhnya banyak orang yang tidak menyadari poin ini. Mereka merasa rumah tangga sendiri begitu harmonis, sehingga merasa begitu bangga, terlena dan hanyut di dalamnya, suka pada rumah tangga yang hangat ini.

Namun, keluarga yang hangat ini, dapatkah membawa anda pada Jalan Pembebasan? Pencerahan? Kebahagiaan sejati? Takkan berubah selamanya? Jadi haruslah direnungkan secara seksama, barulah takkan terlena dan hanyut.

Buddha Sakyamuni membabarkan di dalam Lankavatara Sutra bahwa Bodhisattva demi keluar dari samsara…………merenungkan segala sesuatu di dunia tiada yang bisa membawa kegembiraan; merenungkan istri, anak, sanak dan kerabat bagaikan  belenggu; merenungkan istana bagaikan penjara; merenungkan harta benda bagaikan tumpukan kotoran.

Pertama-tama merenungkan keluarga bagaikan belenggu, pepatah berkata : “Suami istri adalah jodoh, ada jodoh baik dan ada pula jodoh buruk. kalau tidak berjodoh takkan berkumpul bersama; putra putri adalah hutang piutang, ada yang datang melunasi hutang dan ada pula yang datang menagih hutang”.

Sesungguhnya suami istri itu juga akibat diseret kekuatan karma masing-masing, selama masih ada jodoh maka masih bisa berkumpul bersama, begitu jodoh usai maka harus berpisah. Maka itu bisa bersama hanya untuk sementara waktu juga tidak bermakna, apabila begitu tenggelam dalam asmara, maka akan menjadi rintangan terbesar untuk terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.

Master Lian Chi berkata : “Suami istri yang saling mencintai, bagaikan luan dan phoenix, begitu mesra, tidak tahu kapan berpisah. Ketika masih hidup maka masih bisa bersama, namun ketika jodoh berakhir juga harus berpisah.

Kedua belah pihak saling menjalin kemesraan, saling melilit pasangannya dengan ikatan, bagaikan memakaikan belenggu pada pasangannya. Apabila bisa melihat dengan jelas musuh yang telah melilit diri sendiri sehingga jatuh kembali ke dalam samsara, maka seharusnya segera mencari Jalan Pembebasan, sejak itu menghapus jejak jalinan jodoh yang paling dekat ini dari dalam hati, takkan lagi terlibat.

Putra putri adalah musuh kerabat penagih hutang, pada masa kelahiran lampau ada hutang yang belum dilunasi, sehingga pada masa kelahiran sekarang datang menjadi putra putri. Maka itu hubungan ayahbunda dan putra putrinya, tak terpisahkan dari : menagih hutang, melunasi hutang, balas budi, balas dendam.

Kita sendiri sudah banyak melihat contohnya, jadi sudah sangat jelas, banyak yang datang jadi putra putri pada masa kelahiran lampau adalah orang yang dibunuhnya. Oleh karena pada masa kelahiran lampau berhutang uang dan nyawa padanya, sehingga pada kelahiran sekarang dia datang menjadi putra putri untuk menagih hutang. Lagi pula pada umumnya ayahbunda akan lebih menyayangi anak yang datang menagih hutang. Beginilah jodoh karmanya, dia akan membelenggu dirinya sendiri.

Maka itu haruslah dengan kebijaksanaan untuk mengamati dengan jelas, barulah mengetahui bahwa semua ini tidak pantas untuk mencurahkan nafsu cinta.

Kemudian rumah bagaikan penjara, begitu menikah dan berumahtangga, sejak itu takkan ada lagi kebebasan, sejak itu dibelenggu dan dipenjara, kurungan ini berlangsung hingga seumur hidup. Kehidupan yang dijalani dua orang tentunya akan banyak timbul problema, sungguh tidak bebas!

Sebagian orang selama berada dalam kurungan ini malah terus menambah klesa (kekotoran batin) dan menciptakan karma buruk. Bahkan diri sendiri juga akan menemukan bahwa jiwa raga sendiri semakin tenggelam, kian hari kian tidak menemukan kedamaian, kerisauan kian banyak, hati yang bajik juga kian berkurang.

Kemudian harta benda adalah bagaikan tumpukan kotoran. Pada umumnya orang-orang beranggap semakin kaya semakin bagus, mengira banyak uang bisa beramal. Kenyataannya, makin kaya makin repot, banyak hal yang perlu dikhawatirkan.

Umpamanya mobil, sebelum punya mobil pribadi, rasanya ingin sekali punya mobil, lebih leluasa bisa ke mana-mana, kenyataannya sesudah punya mobil lebih banyak repotnya. Pepatah berkata : “Beli mobil itu mudah tapi perawatannya tidak mudah”, setelah memiliki mobil tak terhindar dari banyak problema, tiap bulan perlu uang minyak, tiap tahun bayar asuransi, biaya pemeliharaan, uang parkir, uang tol dan sebagainya, menghabiskan banyak waktu. Belum lagi bertemu jalanan tersendat, macetnya hingga berjam-jam, jalan kaki malah lebih cepat sampainya.  

Mulanya mengira punya mobil itu nyaman, namun sekarang malah banyak urusan yang jadi tertunda. Ditambah lagi melihat orang lain gonta ganti mobil, sementara diri sendiri malah satu mobil disetir bertahun-tahun, bisa-bisa jatuh gengsi. Terpaksa ganti mobil demi harga diri.

Pokoknya sebelum punya mobil tidak banyak kerisauan, setelah punya mobil malah bertambah kesengsaraan, hati jadi tidak bebas!

Baik suami istri, putra putri, rumah tangga, harta benda dan sebagainya, sudah merupakan kesengsaraan, apa lagi hal duniawi lainnya, tidak ada yang sebanding, amatilah dengan seksama, maka dapat menemukan bahwa tidak ada kegembiraan di dalamnya.

Setelah jelas akan fakta yang sesungguhnya dari dunia ini, maka akan memiliki kekuatan untuk menolak segala nafsu keinginan, namun untuk memutuskan dari akarnya maka harus menggunakan kebijaksanaan.

Namun yang paling penting bukan berarti setelah memahami fakta maka boleh mengabaikan tanggung jawab kita di dunia ini, bukan berarti kita boleh memejamkan mata tidak perlu melihat lagi, tetap harus menunaikan tanggung jawab namun takkan melekat lagi.

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 218
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 14 Mei 2016
Bertempat di HK Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0218


愛不重不生娑婆
()

(二)智慧觀察,斬斷愛根
對於在家的男女修行人來說,必須要有看破世間的智慧,這一點至關重要。否則,就像前面所說,根本遮止不了造集轉生惡趣的業,更沒辦法修集往生資糧。如果能夠看破、放下這一切,盡量減少心上的貪愛,讓自己的心跟世間的染污法脫離關係,就不會被毒害到了。

《徑中徑又徑》裡講到:修行不得力的根本,在於沒有斷掉對世間法的貪愛。由於愛的牽纏,就會妄念紛飛;喜歡因愛而生,厭惡、恐懼也同樣由愛而起。這樣就算平時好像能看得破,好像能一心念佛,但是到了臨終的關鍵時刻也難免動心,導致淨業難成,不得往生。所以,現在必須咬緊牙關,以堅忍的力量,斬斷愛的繩索。對自己所貪愛的一切,要時時以智慧觀察清楚,最開始要強制性的斷除愛執,這樣到最後自然能夠遠離貪染。

這裡講得很清楚,就是要通過智慧觀察,清楚的認識到世間的真相,才能斷除愛執。其實很多人很難發現這一點。會覺得自己的家庭很好,對此很自豪、很陶醉,喜歡這種安逸的家庭生活。但是,這些家的歡樂到底是什麼體性?是清淨的出世間法嗎?是覺悟的法嗎?是真正的安樂嗎?這些方面,必須要靜下心來好好想一想,心裡看清楚後就不會再迷惑了。

佛在《楞伽經》裡說:「復次大慧!菩薩為求出離生死……觀諸世間無一可樂,妻子眷屬如枷鎖想,宮殿台觀如牢獄想,觀諸珍寶如糞聚想。」我們具體來看,首先說眷屬如枷鎖,俗話說:「夫妻是緣,善緣惡緣無緣不聚;兒女是債,討債還債無債不來。」其實夫妻之間就是以彼此的業力牽纏,暫時聚合在一起,因緣一盡就必須分開。所以短暫的相聚也沒什麼大的意義,如果對此非常耽著,會成為繫縛生死最大的障礙。蓮池大師在《雲棲詩偈》裡也講到這個道理,大意是說:夫妻恩愛,鸞鳳和鳴,纏纏綿綿不知哪日能結束。活著的時候好像可以長相廝守,但是到緣盡的時候也不得不各自分開。彼此情意纏綿,互相繫縛,如同披上了沉重的枷鎖一般。願能看破將自己纏縛在生死之中的冤家,趕緊尋找出離之道,以此將這關係最密切的因緣,從自己的心上抹去,不再牽纏。

兒女就是債主,無非是由於過去世有債務關係,今生才投生為兒女。普庵祖師也說:「眷屬猶如夢,非冤不遇逢,如今兒女者,皆再來祖宗。」印光大師也說:「以彼此有負欠故,致所生兒女種種不一。有還債者,有討債者,有報德者,有報怨者。」所以,父母和兒女之間的關係不出這四種:討債、還債、報恩、報怨。我們都看過很多這方面的因果實錄,都很清楚,很多今世的兒女是前世自己所殺的人。由於前世欠了他的錢和命,所以今生他投生為自己的子女來討債。而且,父母往往會特別疼愛這種來討債的兒女。這就是業緣,它會像枷鎖一樣緊緊的束縛住自己。所以一定要以智慧看清楚,就會知道這些根本不值得貪著。

而且,家宅就像監獄,一旦結婚成家,就不再有自由,就要被鎖在這個監獄裡面,一鎖就是幾十年。即使是兩口之家,都會有很多很多的事,非常不自在!一般人只要被關在這裡面,就只能不斷的增長煩惱和業。那是很危險的。自己也會發現身心愈來愈沉重,愈來愈不安樂,煩惱愈來愈多,善心愈來愈少了。

再說,財物、珍寶就像糞堆。大多數人都希望財富愈多愈好,認為錢財當然是多多益善。但是實際上,錢財愈多,麻煩就愈多,人就愈操心。就拿有車來說,這方面很多人都有體會。沒車的時候覺得有車很好,既方便又體面,但實際上,有車之後麻煩更多。俗話說「買車容易養車難」,有車之後不得不面臨很多問題,每個月的油費,每年的保險費,維修保養費、停車費、養路費、過橋費……在北方,冬天租的車庫比人住的房子都貴。而且,稍微碰到點事,就得跟保安、交警打交道,徒增困擾、浪費時間。另外,在城市裡遇到高峰期堵車,一堵就是幾個小時,比走路用的時候還多。原本以為有車方便,結果更耽誤事。再說,本以為有車很體面,但是看到身邊的朋友不斷的換車,自己卻一輛車開了幾年,會感覺很沒面子。換車吧!錢不夠;不換呢?心裡難受。乾脆賣了吧!面子上更掛不住。總之,有車之後,數不盡的麻煩、苦惱就會一直緊密相隨,擺脫不掉。

像這樣,夫妻、兒女、家庭、財物等等,都是苦的法、苦的自性。其他世間的事與此類似,詳細觀察就能發現根本沒有什麼安樂。看清楚世間苦的本性,就能很有力量的制伏貪愛之心。但是要想真正從根斬斷,必須要有看透萬法真相的空性智慧。幽溪大師在《淨土法語》中說到:制止境緣的牽纏,不是讓我們把世間所有的事物全部扔掉、燒光,也不是閉著眼睛不看。當你知道一切所愛的事物原本無有,只是自己的錯覺認為它有,所以錯覺在的時候才有這些假相,錯覺消失,就都蕩然無存。這樣以智慧認識到萬法沒有什麼實法可得,心裡自然不會有執著。

無量壽經科註第四回學習班  自了法師  (第二一八集)2016/5/14  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0218


Berat Cinta 01



Berat Cinta Jatuh ke Alam Saha
(Bagian 1)

Banyak praktisi pelafal Amituofo yang tidak mengenali “Musuh Dalam Diri Sendiri” yang merintangi upayanya terlahir ke Alam Sukhavati. Padahal ini merupakan persoalan utama. Yang dimaksud dengan musuh dalam diri sendiri adalah kemelekatan pada cinta.

1.      Kemelekatan Cinta Pada Keluarga
Orang jaman sekarang suka mengatakan bahwa keluarga adalah tempat melatih diri, tetapi haruslah dibedakan dengan jelas, yang dimaksud dengan “tempat melatih diri” mesti ditujukan untuk mengakhiri tumimbal lahir, dan bukan tempat berseminya cinta bernoda dan benih tumimbal lahir.

Hanya saja sekarang banyak orang yang tidak memiliki kebijaksanaan, tidak menggunakan pandangan benar untuk membedakannya, mencari kejelasan akan hal yang satu ini, mengira bahwa kita bisa bersama-sama melatih diri menimbun bekal terlahir ke Alam Sukhavati, padahal sebenarnya yang sedang ditimbun adalah benih-benih tumimbal lahir.

Kenapa dikatakan demikian? Ketahuilah bahwa umat berkeluarga (Upasaka Upasika) selain menghabiskan waktunya dalam keluarga maka sisa waktu lainnya adalah berada dalam urusan duniawi. Dalam keluarga selalu menambah benih tumimbal lahir, memperkuat tali ikatan kasih, yang langsung berlawanan dengan upaya terlahir ke Alam Sukhavati.

Begitu pandangan benar agak dilonggarkan, maka langsung berhadapan dengan kemelekatan pada keakuan, anda sekalian pasti jelas akan hal ini, coba amati sejenak ke dalam hati sendiri, maka langsung bisa diketahui.

Ikatan kasih dalam keluarga adalah kasih sayang individual, ditambah lagi urusan rumah tangga yang menyita banyak waktu dan tenaga, maka terwujudlah tumimbal lahir, menjadi benih untuk melanjutkan ikatan.

Yang dimaksud dengan jalinan hubungan yang baik itu ada 2 kemungkinan yaitu :
1.      Saling memberi motivasi untuk membebaskan diri dari tumimbal lahir, sehingga kedua belah pihak dapat terlahir ke Alam Sukhavati.
2.     Saling menambah kemelekatan, saya baik padamu, kamu baik padaku, sama-sama saling memperkuat ikatan kasih, maka hubungan ini akan membawa jatuh kembali ke dalam roda samsara.

Asalkan anda mengamati dengan seksama, maka dapat menemukan di dalam sebuah keluarga, ikatan kasih suami istri, ayahbunda dan anak, merupakan hati yang melekat pada tumimbal lahir.

Umpamanya, rumah tangga yang harmonis, sekeluarga melewati hari-hari yang penuh kehangatan, sungguh indah terasa. Dalam kondisi seperti ini hatimu tentu saja begitu memandang berat, atau begitu kagum, atau larut di dalam kehangatan tersebut, atau begitu hati-hati menjaganya………padahal sesungguhnya ini hanyalah kerisauan dan siksaan.

Avatamsaka Sutra menyebutkan bahwa akar dari segala penderitaan adalah nafsu keinginan. Dari nafsu keinginan ini muncullah beragam penderitaan. Kita adalah makhluk di Kamaloka, sejak lahir memang sudah membawa nafsu keinginan, sekarang malah menambah-nambahnya lagi dengan kemelekatan pada kasih sayang, selanjutnya pasti diikuti oleh penderitaan.

Umpamanya ketika jalinan kasih yang hangat tersebut tiba-tiba berubah, maka akan muncul kesengsaraan yang parah. Sementara itu kemelekatan pada ikatan kasih ini diam-diam terus meningkat tajam, selanjutnya jatuh kembali ke dalam lingkaran tumimbal lahir dan menjalani kesengsaraan yang tak berujung.

Berada dalam sebuah keluarga, apabila pada masa kelahiran lampau mempunyai jalinan jodoh yang baik dengan anggota keluarga, maka hubungan ini akan begitu akur, manis sekali, saling sayang menyayangi, kian lama kian melekat, akhirnya bersama-sama bergandengan tangan mengikuti arus tumimbal lahir. Begitu salah satu meninggal dunia, maka yang satunya lagi akan menangisi kematian dan amat tersiksa, bahkan tidak punya semangat hidup lagi.  

Sebaliknya apabila pada masa kelahiran lampau mempunyai jalinan jodoh yang buruk dengan anggota keluarga, sering berselisih serupa musuh berbuyutan, sama-sama memperkuat ikatan permusuhan, atau selama bertahun-tahun tidak saling menyapa, perang dingin, berjalan di jalan masing-masing……………..pokoknya, berada di dalam keluarga, masing-masing menggunakan perasaan emosional, kalau bukan muncul kerisauan maka yang muncul adalah kebencian.

Lagi pula demi sebuah rumah tangga, setiap hari harus menyelesaikan pekerjaan yang tidak bermanfaat, sehingga jarang memiliki waktu buat melatih diri, bahkan Sepuluh Kebajikan saja sulit diamalkan. Oleh karena bila hanya memikirkan kepentingan keluarga sendiri maka lupa mempertimbangkan kepentingan orang lain, ketika berseberangan dengan kepentingan sendiri maka akan menciptakan kesempatan untuk melakukan karma buruk. 

Umpamanya seorang ibunda, apa saja yang diperbuat adalah demi kepentingan anaknya, asalkan anak suka apapun diberikannya, bahkan sampai tega menyembelih makhluk hidup.

Bahkan ketika anak sendiri berselisih dengan anak orang lain, maka tanpa memakai akal sehat langsung membela anaknya, padahal anaknya sendiri yang bersalah, tapi dia malah tidak melihatnya, sehingga kelak setelah dewasa si anak melanggar hukum.

Maka itu ketika hati seseorang sudah dibutakan oleh cinta, yang dipikirkan cuma bagaimana cara agar bisa memberi manfaat pada keluarganya sendiri, tak peduli apakah bisa mencelakai orang lain atau bahkan dirinya sendiri.  

Andaikata keluarga kecil saja tidak sanggup diikhlaskan, bagaimana bisa melampaui Triloka (Kamaloka, Rupaloka dan Arupaloka), terlahir ke Tanah Suci Sukhavati?

Maka itu banyak orang yang belajar Ajaran Buddha, sesungguhnya mereka hanya memupuk secuil pahala Alam Dewa dan Manusia saja. Ada juga sebagian orang bahkan secuil pahala ini juga tidak diperoleh sama sekali, oleh karena belajar Ajaran Buddha itu bagi dirinya cuma untuk mengisi waktu saja, atau cuma ikut-ikutan saja.

Sementara itu otaknya dipenuhi urusan keluarga, karir, pikirannya di taruh pada hubungan asmara pria dan wanita, sanak dan kerabat, kesenangan duniawi dan sebagainya, terhadap upaya terlahir ke Alam Sukhavati, sama sekali tidak tampak motivasinya.

Orang seperti ini yang begitu mendambakan dunia fana ini, sama sekali tidak punya harapan untuk bisa terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 218
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 14 Mei 2016
Bertempat di HK Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0218


愛不重不生娑婆
()

宋朝的善月大師說:修淨土法門的人很多,但是能通曉往生的竅訣並實際去做的人很少;口中講淨土的人很多,但是能找到其中關要的人很少。很多念佛人都不知道在往生方面有「自障自蔽」這種問題。其實這就是最關鍵的問題。說到「自障」,再沒有比對於輪迴的愛執更嚴重的往生障礙。而「自蔽」就是指對於極樂世界、阿彌陀佛等心存懷疑。如果能夠把這懷疑和愛執之心斷除,那麼即生往生西方就不是什麼難事了。這裡講得非常清楚,如果心裡還存有往生的違品——貪愛世間的心,以及懷疑之心,那是根本不可能往生的。

之後大師又說:「無為子十疑論序曰:『愛不重,不生娑婆;念不一,不生極樂。』」「無為子」指宋朝開悟的大居士楊傑,他在為智者大師的《淨土十疑論》所作的序言當中,講到「愛不重不生娑婆;念不一不生極樂」這句話非常重要。我們如果看過後代大德,包括一些淨土祖師的教言開示,就能發現處處都會提到這句話。可見對於往生來說,這個問題相當關鍵。也就是要想真正修集往生資糧,必須斷除對於世間的貪愛。我們下面就對於這個道理簡單講講,希望大家都能斷除往生方面的「自我障蔽」,修集清淨的往生資糧,踏上真正的往生之路。

(一)家庭愛染,生死因緣
現在的人經常會說「家庭是道場,生活作佛事」等等,但是這也要辨別清楚,所謂「道場」必須是修持出世間的清淨法業,積累往生資糧的道場,而不是增長輪迴愛染,堅固生死根源的地方。只是現在很多人沒有智慧,沒有以正見去仔細的分析、辨別這件事,認為我們是在共同修集往生資糧,實際上完全是在積聚輪迴的因緣。

為什麼這麼說?要知道,居士處在家庭裡面,大多是糾纏在世間法當中。在家庭裡常常會增長輪迴的因,增長愛執之心,跟往生西方直接相違。稍一放鬆正念,就會以我執煩惱來互相面對。這一點大家都有自知之明,自己觀察一下就會知道。就像《楞嚴經》中所說:「汝愛我心,我憐汝色,以是因緣經百千劫常在纏縛。」家人彼此之間往往是世俗的情愛,再加上各種家庭瑣事的糾纏,都成為輪迴法,成為繫縛的因。要知道,所謂好的關係有兩種:一種是互相策勵,在出世間的解脫法方面做真實的饒益,這種關係可以讓自他都往生清淨佛土,都能得到解脫。一種就是互相增長愛戀,我對你好,你對我好,彼此增長世俗情執,這種關係會使你的心深陷在輪迴裡面,實際上就是繫縛輪迴的因,完全不隨順解脫,不是往生西方的因。只要你去觀察,就會發現,在家庭裡面,所謂的夫妻之情、母子之愛,都是貪執輪迴的心。譬如認為世間家庭的氛圍,闔家團圓的快樂,一家人在一起安穩舒適的過日子等等,非常美好、幸福。在這些方面你的心非常重視,或者羨慕不已,或者沉浸其中,或者小心翼翼的守護……其實這些都是煩惱,都是苦。

《法華經》中說:「諸苦所因,貪欲為本」,一切苦的出生之處就是貪欲,以它為根,就會出生無數的憂苦。我們都是欲界的眾生,與生俱來就有對世間的貪愛,一旦增長這種貪愛,隨之而來的一定是痛苦。譬如在得不到滿足的時候,或者出現一些變故的時候,就會產生極大的苦惱。而且這種貪愛會不斷的潛滋暗長,它也是十二緣起裡能生支的第一個,有了愛就會取後有的生死,之後就是數不盡的輪迴,說不完的苦。中峰國師在《淨土詩》中也說:「塵沙劫又塵沙劫,數盡塵沙劫未休,當念只因情未撇,無邊生死自羈留。」眾生在生死之中經歷了無數大劫,數盡了塵沙,也算不清到底經歷了多少劫的生死。這都是由於一個「情」字,心裡一直放不下,以至於把自己纏縛在輪迴當中。

《涅槃經》中說:「居家迫迮猶如牢獄,一切煩惱由之而生。」這一點稍加觀察就能很明顯的發現。處在家庭裡面,如果和家人往昔有善緣,彼此的感情很好,很甜蜜,很恩愛,這樣就會增長貪染,互為流轉生死的增上緣。其中一個人一旦離開,其他人就會非常痛苦,甚至沒有勇氣繼續活下去。如果相互之間的緣分不是很好,經常發生摩擦、衝突,像冤家一樣,彼此怨恨;或者長年冷戰、形同陌路……總之,處在家庭裡面,彼此間都是以我執、煩惱來用事,在在處處不是生貪就是生瞋。

另外,為了這個家,每天必須忙碌各種瑣事,很少有時間修集善法,甚至連十善業的內涵都很難具足。因為行持十善業道必須有一種斷惡之心,要堅持這種原則。但是一旦陷在家庭的欲坑當中,陷入各種世俗法裡面,就連行持十善業都有困難。因為如果顧及一個小家的利益,為別人考慮的心就會很少,這樣發生利益衝突的時候,往往會造下嚴重的惡業。譬如做為一個母親,如果用心有偏差,認為我的孩子什麼都好,無論他要什麼我都給,就有可能造下殺生等的惡業。而且,當自己的孩子和別人的孩子發生矛盾時,她處理起來很可能不合乎正理。明明是自己孩子的錯,但是完全看不到,只是一味的縱容,甚至將來孩子長大後會犯下大錯。所以,一旦人的心被愛蒙蔽住了,雖然想利益自己的家人,但是往往會害了他,也害了自己。正所謂「慈悲多禍害,方便出下流」。沒有以智慧攝持的所謂「慈悲」、「方便」,非但不成為善法,反而會成為惡趣的因。所以,如果不能以智慧攝持,讓家人都隨順解脫,那麼家庭就像一個枷鎖一樣,會捆住一個人的心,連起碼的十善業道都守不好,更不可能往生西方了。因為往生極樂世界的要求更高,必須徹底放下對整個三界的貪愛,如果連小小的家庭都看不破,心完全落在欲界裡面,又怎麼可能往生淨土?

因此,這些方面都值得我們警醒。很多人說是學佛,但其實最多只是做一點人天善法。有些人甚至連人天善法也修不起來,所謂的學佛,對他來說只是一種消遣,一種高檔、時尚的生活。這樣滿腦子都是家庭、工作,心完全被各種的男歡女愛、親人之間的感情、五欲的享受等等所吸引,想從這些當中出離,把它們視為苦的心根本沒有,對於清淨佛國的事基本無動於衷。像這樣貪愛世間,完全不具備欣厭的內涵,在願上面一點也不符合條件,是不可能往生的。

無量壽經科註第四回學習班  自了法師  (第二一八集)2016/5/14  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0218

Senin, 30 Mei 2016

Bersukacita Pada Alam Sukhavati 05


Menjauhi Alam Saha Bersukacita Pada Alam Sukhavati
(Bagian 5)

Master Chin Kung :
Setelah kita membaca laporan belajar dari Venerable Zi-liao, dia sedang memberi peringatan bagi kita semuanya, topiknya juga sangat bagus, “Menjauhi Alam Saha, Bersukacita Pada Alam Sukhavati”.

Di dalam sharingnya ini, dia terus berupaya menasehati kita agar memiliki niat hati yang menjauhi enam alam tumimbal lahir, setiap orang hendaknya senantiasa mengingat hal ini di dalam hati, hal yang paling menakutkan tak lain adalah jatuh ke tiga alam rendah.

Buddha menyebutkan di dalam sutra, sekali jatuh ke tiga alam rendah adalah lima ribu kalpa lamanya! Betapa panjangnya waktu ini, meskipun hanya kalpa kecil sekalipun juga tidak sanggup menahannya. Melakukan karma buruk itu sungguh gampang, tapi menjalani siksaan dan keluar dari tiga alam rendah adalah begitu sulitnya.

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 213
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 20 April 2016
Bertempat di HK Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0213

厭離娑婆、欣求極樂
()

老法師:我們看了自了法師這篇報告,他在提醒我們,這個報告的題目很好,「厭離娑婆,欣求極樂」。報告裡面一再強調出離心,出離是出離六道輪迴,是出離三惡道。這樁事情應該每個人時時刻刻都要放在心上,世間最可怕的事情,沒有比這個更可怕了,三惡道決定不能去。佛在經上講的話是真話,他不會欺騙我們,三途一墮五千劫!這時間多長,就算是小劫,五千劫也受不了。造業很容易,受苦出離苦報非常困難。

文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班  自了法師 (第二一三集)  2016/4/20  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0213



Bersukacita Pada Alam Sukhavati 04



Menjauhi Alam Saha Bersukacita Pada Alam Sukhavati
(Bagian 4)

4. Waktu Luang
Ketika mempunyai waktu luang, mesti digunakan untuk melatih diri. Boleh melakukan perenungan begini : Kasihan sekali diriku ini! Sungguh merupakan orang yang tidak punya pahala. Andaikata jalinan jodohku di dunia ini bagus, maka bisa melatih diri di tempat yang sunyi sehingga setiap hari bisa begitu giat dan tekun. Tetapi sekarang oleh karena diseret kekuatan karma, sehingga setiap hari cuma ada secuil waktu luang saja, maka saya harus memanfaatkan waktu luang yang begitu sulit diperoleh ini untuk melafal Amituofo.

Jika sebaliknya malah menyia-nyiakan waktu luang ini, menggunakannya untuk melakukan hal yang tidak bermakna, maka ini sungguh tidak pantas! Kalau pemikiran ini saja tidak saya miliki, apakah saya masih bisa dikategorikan sebagai praktisi? Bahkan secuil ketekunan ini saja tidak punya, bagaimana bisa terlahir ke Alam Sukhavati?

Dengan demikian memberi peringatan keras pada diri sendiri, setelah itu harus tahu menghargai waktu, lalu mengatakan pada diri sendiri : Saya hanya memiliki sedikit waktu luang untuk melatih diri, meskipun hanya sedikit, namun emas dan permata juga tidak bisa membelinya. Maka itu saya tidak boleh lengah sehingga timbul kemalasan, mesti menfokuskan pikiran untuk menimbun bekal terlahir ke Tanah Suci Sukhavati!

Bila anda memiliki keteguhan hati serupa ini, begitu menghargai waktu, maka ketika orang lain mengajak anda nonton tv, ngobrol, shopping, berselancar di dunia maya mencari hiburan, atau memelihara burung, anjing, senam, nonton opera, main mahjong dan sebagainya, tak peduli tempo hari anda begitu menyukai hobi ini, tapi sekarang bahkan namanya saja anda juga takkan sudi mendengarnya, timbul niat untuk menjauhinya. Anda akan berpikir, mustahil saya mau mengganti emas dengan sampah!

Kemudian para praktisi juga akan berkhayal : Kapan ya saya baru bisa menyepikan di hutan yang sunyi? Kenyataannya hal ini sulit terwujud, oleh karena kesempatan begini sulit ditemukan, lagi pula anda juga belum tentu punya pahala bisa menyepikan diri untuk jangka panjang.

Maka itu setiap hari harus memanfaatkan waktu luang yang ada. Setiap hari menyisakan satu jam atau lebih, menfokuskan pikiran melafal Amituofo, lalu pertahankan dan lakukan berkesinambungan, beginilah anda menyepikan diri setiap harinya.

Anda harus menetapkan sebuah waktu yang tetap untuk melafal Amituofo, setiap tiba waktu tersebut, maka anda akan menolak semua jalinan jodoh luar. Tutup pintu rapat-rapat, takkan berbicara dengan siapapun juga, telepon rumah digantung dan telepon genggam dimatikan, sebelumnya juga berpesan pada orang rumah agar mereka tidak mengganggu kebaktian anda.

Seiring berjalannya waktu, perlahan keluarga anda juga akan terbiasa dengan sikap anda ini, selama satu atau dua jam takkan mengganggu anda. Kemudian, selama periode waktu ini, usahakan diri sendiri dapat terfokus, pikiran takkan bercabang, perhatian sepenuhnya terpusat pada lafalan Amituofo.

Setiap lafalan Amituofo mengalir keluar dari keyakinan hati dan tekad bulat. Setiap lafalannya mengandung pesan kepada Maha Maitri Maha Karuna Buddha Amitabha, semoga Buddha Amitabha menjemput diriku terlahir ke Alam Sukhavati……lafalan demi lafalan yang serupa ini, menimbun bekal terlahir ke tanah suci.

Pokoknya, tak peduli kita berada dalam keadaan yang bagaimanapun juga, mesti mengingat bahwa kampung halaman kita ada di Alam Sukhavati. Sekarang oleh karena dililit kekotoran batin dan karma, sehingga masih tinggal di dunia saha ini, asalkan saya rajin melafal Amituofo, saat menjelang ajal Buddha Amitabha pasti datang menjemputku.

Maka itu setiap menit dan detik, saya takkan lupa berdoa pada Buddha Amitabha, jangan sampai diri sendiri jatuh lagi ke dalam lingkaran tumimbal lahir, kita harus membulatkan tekad; dalam kehidupan ini juga mesti terlahir ke tanah suci!

Mulai hari ini juga saya akan memanfaatkan setiap menit dan detik, mengerahkan segenap kekuatan hati untuk menimbun bekal terlahir ke Alam Sukhavati!

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 213
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 20 April 2016
Bertempat di HK Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0213


厭離娑婆、欣求極樂
()

(四)閒時警策
有空閒的時候就要盡量修行。可以這樣想:我真可憐!實在是個沒有福報的人。如果我宿世的善緣好,就可以在清淨的山林裡晝夜勤修了。但是現在被宿業所牽,每天只有這麼一點空閒的時間,那麼我一定要利用好這難得的空閒時光,把它用在修法上面。如果我把這僅有的時間都浪費了,用在做一些無意義的事情上,那實在是太不應該了!如果我連這點道心都沒有,還算什麼修行人?連這點精進都沒有,怎麼可能往生呢?像這樣警策自己之後就要提起珍惜之心,要告訴自己:我只有這幾個小時有空閒,能真正用來修法,所以這段時間比萬兩黃金還要珍貴。我絕對不能浪費時間放逸、散亂,一定要一門心思的修集淨業資糧!

如果你有這樣的決心,對時間這麼珍愛,那麼別人再怎麼勸你去看電視、聊天、逛超市、上網娛樂,或者養鳥、遛狗、練操、聽戲、打麻將等等,無論過去你有多麼的喜歡,現在你會連名字都不願意聽到,會從心底深處生起厭離。你會覺得我怎麼能用萬兩黃金去換這些垃圾呢?

另外,有些人會幻想:我什麼時候能到山林裡閉關呢?其實這種想法未必現實,因為這樣的因緣十分難遇,而且你也未必會有長期閉關的福報。所以每天要把握好現有的時間。專門抽出一個小時或更多時間,不做別的事,一心一意的念佛,然後堅持下去,這就是你每天的閉關。

具體的做法是:你每天到了這個時候,就要堅決杜絕一切世間因緣。把門關起來,不跟任何人講話,把電話線拔掉、手機關掉,而且要事先跟家人打好招呼,讓他們不要來打擾你。時間長了,家人也會習慣,這一、二個小時也不會來打擾你了。然後,在這個時間當中,盡量讓自己的心不要散亂,一心專注的念佛。每一聲都從深信、切願裡發出,每一聲都發自內心的對阿彌陀佛祈禱,祈求大慈大悲的阿彌陀佛一定要接引我往生到極樂世界……像這樣一聲接著一聲,有質有量的修集淨業資糧。

總之,無論自己處在什麼情況下,一定不要忘記此生的歸宿是極樂世界。現在只是暫時被煩惱和業扣留在這個世間上,只要我今生好好念佛,臨終時阿彌陀佛一定會來接引我。所以我每一天、每個小時,甚至每一分鐘都不能忘記祈禱阿彌陀佛,一定不能讓自己再輪迴下去了,必須下定決心:今生就往生極樂世界!然後從現在開始,珍惜每時每刻,用自己最大的心力積集往生淨土的清淨資糧!

以上選摘自智圓法師《往生之路四》。

文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班  自了法師 (第二一三集)  2016/4/20  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0213




Bersukacita Pada Alam Sukhavati 03



Menjauhi Alam Saha Bersukacita Pada Alam Sukhavati
(Bagian 3)

3. Saat Sibuk
Dalam menghadapi kesibukan, pertama-tama harus merenungkan : Sekarang saya demi mencari nafkah, siang malam begitu sibuk. Setiap hari harus sibuk mengejar waktu, hidup dalam kekacauan di atas debu jalanan yang tak bermakna.

Ketika berhadapan dengan situasi begini harus berbicara dengan gaya ini, ketika berhadapan lagi dengan situasi begitu harus pula berbicara dengan gaya itu, lain situasi lain pula bicaranya, masih harus melakukan berbagai hal………..maka itu setelah sibuk seharian capek batin, bahkan untuk diam sejenak saja tidak punya waktu, sungguh menyedihkan!

Sesungguhnya ini adalah semacam siksaan, tidak kuasa mengikuti kekuatan karma, tiap hari terpaksa harus melakukan banyak tugas duniawi. Ini dikarenakan berkah kebajikan yang ditimbun pada masa kelahiran lampau tipis, karma buruk yang diperbuat begitu berat, sehingga pada masa kelahiran sekarang tidak bisa hidup bebas dan masih harus dililit ikatan duniawi, harus bekerja mencari nafkah, melakukan banyak pekerjaan yang tidak bermakna, barulah bisa mendapat sedikit penghasilan untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga, meskipun tersiksa dan tak berdaya, juga harus menjalaninya.

Kesimpulannya adalah tidak punya jalan lain lagi, barulah setiap hari terpaksa melakukan hal yang tidak bermakna ini. Maka itu dikatakan bahwa tinggal di dunia saha ini adalah ibarat dikurung dalam penjara, setiap hari demi mencari sesuap nasi, terpaksa melakukan hal-hal yang membuang banyak waktu dan tenaga, ibarat menjalani siksaan dalam penjara. Setelah berpikir dengan jelas, maka terhadap dunia ini cuma ada satu kesimpulan saja, yakni saya bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.

Harus diketahui bahwa di Alam Sukhavati, dengan pemberkatan kekuatan tekad Buddha Amitabha yang maha besar, kita bisa bebas dari segala ikatan. Di sana takkan ada kemunduran batin, setiap saat mengalami kemajuan batin. Maka itu dikatakan, begitu terlahir ke Alam Sukhavati langsung mencapai tingkatan ketidakmunduran, sehingga dalam waktu singkat dapat menyempurnakan KeBuddhaan.

Buddha Amitabha maha Maitri maha Karuna, menwujudkan fasilitas dan kemudahan yang tak terhitung, sehingga ketika seorang praktisi terlahir ke tanah suci, jiwa raganya segera mengalami perubahan, takkan tercemar lagi.

Sebaliknya tubuh manusia di dunia saha adalah tidak bersih, maka itu selezat apapun makanan yang masuk ke dalam tubuh juga akan berubah jadi kotoran.

Sedangkan di Alam Sukhavati, tak peduli praktisi itu pada waktu sebelumnya pernah melakukan karma buruk yang berat, namun begitu terlahir ke Alam Sukhavati, jiwa raganya jadi suci dan bersih, pasti memperoleh Dharmakaya yang suci dan seimbang.  

Setelah berpikir sedemikian rupa, maka mulai saat ini pikiran takkan serupa dengan dulu lagi,  kebimbangan dan kacau lagi, dalam hati sudah begitu jelas, melangkah maju dengan penuh kepastian, dalam satu kehidupan ini meraih cita-cita besar, yakni terlahir ke Alam Sukhavati.

Maka itu dalam keseharian, betapapun sibuknya, pekerjaan apapun yang harus diselesaikan, begitu ada sedikit waktu luang segeralah melafal Amituofo. Dengan demikian saat menjelang ajal, Buddha Amitabha akan datang menjemputmu, anda akan bebas dari penjara alam saha ini.

Lantas bagaimana pula dalam kesibukan keseharian dapat membangkitkan niat pikiran sedemikian rupa, menggenggam erat setiap detiknya untuk melafal Amituofo? Kuncinya adalah merenungkan bahwa hidup ini tidak kekal.

Manusia di dunia ini sungguh menyedihkan, perlahan menua dalam kesibukannya, namun tidak seorang pun yang memikirkan kematian, bila mereka menyadarinya, maka sejak awal sudah melepaskan urusan duniawi.

Maka itu dikatakan, orang yang tidak mau memikirkan kematian, menerima kenyataan bahwa suatu hari pasti akan menjalani tahapan ini, maka orang begini pasti jatuh ke dalam moha (kebodohan), lalu melakukan banyak hal yang menyita waktu dan perhatian, sehingga muncul kesengsaraan yang tak berujung, berputar dalam lingkaran tumimbal lahir.

Maka itu setiap saat harus mengingatkan diri sendiri akan kematian, dengan demikian hati kita akan begitu sadar dan jelas, mengetahui bahwa diri sendiri harus berhenti menciptakan karma, juga akan memotivasi diri untuk tekun menimbun bekal terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.

Dengan merenungkan kematian maka hendaknya menghentikan kegiatan-kegiatan duniawi yang menyita banyak waktu dan perhatian. Andaikata anda terus menyibukkan diri dalam kegiatan-kegiatan duniawi yang menyita banyak tenaga dan pikiran, berguling-guling dalam kerisauan dan kesibukan, maka hanya bisa menambah klesa (kekotoran batin), kalau begini terus, sepanjang hidup takkan ada kesempatan buat melatih diri, sampai ajal tiba, bagaimana mungkin bisa keluar dari lingkaran tumimbal lahir?

Maka itu, haruslah melepaskan segala kemelekatan, yakni berusaha keluar dari kegiatan-kegiatan yang menyita banyak waktu dan perhatian, hanya dengan demikian, barulah bisa mengakhiri tumimbal lahir.

Ada orang yang berpikir demikian, sekarang saya begitu sibuk, masih banyak urusan penting yang belum saya tangani, tunggu sampai urusan ini sudah tuntas dan saya tidak sibuk lagi, barulah pergi melatih diri. Tapi yang namanya urusan di dunia ini mana ada habisnya, bila anda sendiri yang tidak sudi melepaskannya, maka sepanjang hidup mana mungkin ada waktu luang?

Kenyataannya urusan di alam saha ini juga tidak seberapa penting adanya, hanya saja diri sendiri yang begitu melekat, asalkan anda bisa mengikhlaskannya, maka bukan masalah lagi, kalau tidak demikian, maka masalah anda takkan ada usainya.

Setelah anda mengamati dengan jelas masalah di dunia ini, barulah anda dapat menenangkan diri, kemudian melepaskan satu persatu hingga tuntas, jangan malah setengah hati, melepaskan tapi masih setiap hari merindukannya di hati. Bahkan saat sekarang juga harus bisa berpikir jernih dan jelas, jangan tunda sampai menjelang ajal, karena sudah tidak sempat lagi.

Setelah melepaskan segala kemelekatan duniawi, maka mengerahkan segenap hati untuk menimbun bekal (yakin, bertekad, mengamalkan) terlahir ke Tanah Suci Sukhavati. Pertama-tama harus melihat dengan jelas jalan yang akan ditempuh, setelah jelas maka teguhkan tekad, ini amat penting sekali.

Ketahuilah bahwa bila ingin mengandalkan kekuatan sendiri untuk mencapai Jalan Pembebasan adalah sulit sekali, harus melewati banyak sekali siklus kelahiran dan kematian barulah bisa memutuskan klesa (kekotoran batin), keluar dari lingkaran tumimbal lahir.

Lain halnya bila anda mengandalkan kekuatan Buddha, asalkan punya keyakinan pada Buddha Amitabha dan Alam Sukhavati, lalu membulatkan tekad dan melafal Amituofo, maka saat menjelang ajal Buddha Amitabha akan datang menjemputmu terlahir ke Alam Sukhavati.

Saat itu meskipun karma buruk dan klesa (kekotoran batin) anda masih belum lenyap, namun dengan pemberkatan kekuatan tekad Buddha Amitabha, segala tabiat anda takkan muncul lagi, sejak itu telah mengakhiri samsara.

Maka itu, dengan mengandalkan pemberkatan kekuatan tekad Buddha Amitabha, terlahir ke Alam Sukhavati untuk menyempurnakan KeBuddhaan, ini barulah disebut kenyataan.

Setiap insan perlu menetapkan tujuannya, lalu membulatkan tekad untuk menwujudkannya. Setelah menetapkan tujuan terlahir ke Alam Sukhavati, maka harus menfokuskan pikiran melafal Amituofo. Oleh karena saat menjelang ajal, sepenuhnya mengandalkan kekuatan pelafalan Amituofo, sehingga terjalin dengan Buddha Amitabha, begitu terjalin segera memperoleh pemberkatan dari Buddha Amitabha, langsung terlahir ke Alam Sukhavati.

Lantas dalam kehidupan keseharian bagaimana sikap yang harus ada, kala menghadapi berbagai problema hidup? Ketika urusan datang, kita menanganinya, setelah selesai, jangan lagi dipikirkan. Saat berada dalam kesibukan, maka harus merenungkan : Saya sungguh kasihan, dari pagi sampai malam tidak ada waktu buat diri sendiri. Oleh karena diseret oleh kekuatan karma barulah tidak bisa memperoleh kebebasan. Dan sekarang ada kesempatan yang begitu bagus agar saya tidak perlu dililit ikatan ini lagi, oleh karena saya telah mendengar Ajaran Sukhavati, asalkan bisa membangkitkan keyakinan dan membulatkan tekad, rajin melafal Amituofo, setelah kehidupanku di alam saha ini berakhir, maka terlahir ke Alam Sukhavati.

Andaikata saya memiliki kesempatan buat melatih diri, juga memiliki kesanggupan untuk menimbun bekal terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, tapi malah menghabiskan banyak waktu untuk menciptakan karma tumimbal lahir, menyia-nyiakan kesempatan yang begitu unggul, maka selanjutnya saya hanya bisa mengikuti arus tumimbal lahir yang tiada ujungnya, kemudian dililit oleh ikatan-ikatan lagi, kenapa saya harus begitu bodoh?

Andaikata sudah bertemu dengan metode yang begitu mudah dan praktis ini, yang dalam waktu singkat sudah bisa mengakhiri tumimbal lahir, tapi malah tidak menggenggamnya dengan erat, malah melewatkannya begitu saja, maka masa kelahiran mendatang hanya bisa terombang ambing di lautan samsara, kalau begitu, kelahiranku kali ini hanya jadi sia-sia belaka!

Jalinan jodoh yang begitu bagus bisa bertemu dengan Ajaran Sukhavati, malah tidak tahu menghargainya, hidup dalam kebimbangan hingga berakhir begitu saja, maka ini sungguh sesat adanya! Apakah diriku masih tergolong bijak? Memangnya saya orang yang tidak tahu menentukan pilihan?

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 213
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 20 April 2016
Bertempat di HK Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0213


厭離娑婆、欣求極樂
()

(三)忙時警策
在忙碌的時候,首先要這樣想:我現在為了生活,從早忙到晚。心識像被五馬分屍一樣,甚至已經分成了十幾、二十塊,不斷的在各種無意義的塵境中散亂。遇到這樣的境要說這樣的話,遇到那樣的境又必須那樣想,還要時刻不停的做各種各樣的事…所以一天下來,心累得不得了、散得不得了,連稍微平靜、稍稍安住一會兒的時間都沒有。是多麼可憐!其實,這就是一種受苦的相,自己的心不由自主的隨著惑業的牽引,每天不得不做很多世間的事。這都是因為往昔的福德淺薄、惡業深重,所以今生只能不自在的受這些俗事的牽纏,必須得去打工、做很多無意義的事,才能賺點錢養活自己和家人,再辛苦、再無奈也必須去做。總而言之,就是因為實在沒辦法,才不得不每天做那些無意義的事。所以說,住在這個娑婆世界裡就像被關在監獄裡一樣,每天為了生活做的那些瑣事,就像在監獄裡服勞役、受折磨。這樣想清楚之後,對於這個世界的態度只有一個,就是想要早點離開這裡。

然後要知道,在西方極樂世界沒有任何雜染的因緣,阿彌陀佛的願海具有極大的加持,能讓我擺脫一切的束縛。一生入那裡,連一剎那的我和我所之心都不會生起,惑、業、苦就更不可能現行了。從此之後,只會念念增長菩提善根,念念升進。所以說,一往生就登入不退轉地,能夠迅速圓成佛道,說的就是這個道理。換句話說,阿彌陀佛極其慈悲,他設置了無數的方便,使得任何人一往生到這個淨土裡面,整個身心相續完全被轉化,再不會有一剎那的染污因緣。在《往生論註》裡也講到,極樂國土是完全清淨的體性。就好比說人的身體是不淨的體性,所以無論多麼美味的食物進入人體都會變得不清淨。同樣,極樂世界已經成就了清淨的體性,眾生到那裡之後,無論之前造過多嚴重的惡業,都能徹底得到淨化,身心無不清淨,畢竟證得清淨平等無為法身。所以說,我們只要往生到極樂世界,就會立即轉染為淨、轉凡成聖。

這樣想了之後,自己的心就不要像從前那樣糊裡糊塗、渾渾噩噩,心裡一定要很清楚、很確定,自己這一生的目標唯一是往生極樂世界。所以平時無論有多忙,在做什麼,心一有空閒就趕緊念阿彌陀佛。這樣到你臨終的時候,阿彌陀佛就會來接你,你就能很順利的從這個牢獄中出去了。

那麼,怎樣讓自己在很忙的時候也能提起這種心念,抓緊一切時間精進念佛呢?關鍵還是要憶念死亡無常。古時的世間賢人也說:「舉世盡從忙裡老,誰人肯向死前休?」這就講到,世間人很可憐,都是在忙忙碌碌中老去,沒有幾個人會想到死,知道要提早放下這些世間的事。所以說,提不起死亡無常的念頭,就決定會落在愚痴當中,從這裡就會發展出各種各樣的瑣事,產生出無量無邊的苦,無窮無盡的輪迴。因此一定要提醒自己時刻憶念死亡,這樣自己的心就會很清醒,知道必須要停止製造惑業因緣,也會有力量修集往生淨土的清淨資糧。

具體該怎麼憶念死亡,來止息世俗瑣事呢?《西齋淨土詩》中說:「在世更無清淨日,臨終那有出離時?」意思就是,如果你一直忙於世間瑣事,不斷的在煩惱和業裡面打滾,就只會時時增長染污,這樣下去,一輩子也沒有修清淨善法的機會,到臨終的時候又怎麼可能出離輪迴呢?所以說,現在就要看破,就要放下,就要從那些世間瑣事當中盡量出離,只有這樣,輪迴才會有終結的一天。雲峰禪師也說:「即今休去便休去,若覓了時無了時。」有的人會想,我現在太忙了,還有很多重要的事沒做,等這些事都處理完了,不忙的時候再修行吧。但是世間的事沒完沒了,你如果不主動放下,這輩子都很難有不忙的時候。其實,娑婆世界的事都沒什麼大不了的,只是自己的心太執著,只要你心裡把這些都看破了,也就沒什麼事了,否則世間的事永遠不會結束。所以,你要一次性把輪迴裡的事看透,都定性好,然後你的心要把這些全部放下,不要藕斷絲連、拖泥帶水的。而且現在就要想清楚,要不到臨終時就來不及了。

對於娑婆世界看破、放下以後,就要全心全意的準備往生極樂世界的清淨資糧。首先要在心裡看清楚這條路,完全確定下來,這一點十分關鍵。要知道,如果依靠自力修道,需要歷經很多生世才能斷除煩惱、出離輪迴。但是,如果憑藉佛力,你只要對阿彌陀佛、對極樂世界具足信願,在這個基礎上一心持名,只要你的心能夠跟阿彌陀佛的大願相應,臨終時就能往生到極樂世界。那時,雖然你的業和煩惱還沒斷,但是依靠阿彌陀佛大願的攝持,一切的有漏法就再不會現行了,從此徹底解脫生死輪迴。所以,對於我們大家來說,依靠阿彌陀佛的願力往生極樂世界,走這一條往生之路來實現解脫和成佛,是最現實的一件事。對此,每個人都必須在心裡完全確定下來。

確定目標之後,就要盡可能的一心念佛。截流大師在為大眾結期三年共修念佛做的開示中講過這樣一個比喻:「古時,有人落入上面被覆蓋的千尺枯井當中,在井口上卻只有一個很小的孔眼。他得到野狐傳他的祕訣,就是眼睛專注在那個孔眼上,一心想著從那裡飛出去。這樣久久的注視,一心不散亂,結果孔沒變大,身體沒變小,任運的從孔眼中飛出。這就表示我們現在沉溺在輪迴的深淵裡面,解脫出去的唯一希望就是專注一心的念阿彌陀佛,最終必定能夠出離。」因此,我們應當時時刻刻讓自己的心專注極樂世界,一心念阿彌陀佛。因為到臨終的時候,全憑這股念力跟阿彌陀佛相應,一相應就能在阿彌陀佛的攝持下,直接往生極樂世界了。

那麼,平時在面對這些世間雜事的時候該怎麼作意呢?那就是首先要認清輪迴無實義的真相,有事情來了就隨緣應付一下,處理完了就不再去想它。在忙碌的時候,就要這樣想:我真可憐,從早到晚身不由己。就是因為被惑業的力量牽纏才這麼不自在。而現在有一個絕好的機會可以永遠擺脫這些繫縛,因為我已經聽聞到了極樂淨土法門,只要具足信願,肯用功念佛,今生一結束,必定能往生極樂世界。如果我明明有機會,也有能力修集往生極樂世界的清淨資糧,卻用大量的時間造輪轉生死的業,白白錯過了這麼好的機會,那麼往後我還要繼續在無量生世當中不斷的在輪迴裡受奴役,我怎麼能這麼愚痴呢?如果連這樣一個易行道,迅速解脫生死輪迴的出路都沒把握好,來世還在輪迴裡漂泊,那我這輩子就真是白活了!這麼難得的因緣不好好珍惜,稀裡糊塗的又混了一生,那實在是太顛倒了!我還是不是個有智慧、有取捨能力的人啊?

文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班  自了法師 (第二一三集)  2016/4/20  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0213