Pokok Penting Terlahir ke Alam
Sukhavati
(Bagian 9)
Kehidupan di dunia ini terdiri dari dua
yakni yang bernasib baik dan buruk. Mereka yang bernasib kurang baik akan
berpikir : “Saya sungguh kasihan, di dunia ini tiada lagi yang bisa kudambakan,
lebih baik menfokuskan perhatian ke tanah suci saja”.
Orang yang bernasib kurang baik ini
justru oleh karena penderitaannya sehingga memperoleh manfaat besar.
Ada pula orang yang bernasib baik, maka
itu berkata : “Hidupku ini sungguh beruntung, terutama setelah belajar Ajaran
Buddha, kehidupan kian membaik, dunia ini begitu indahnya”.
Maka itu dia setiap hari sibuk membuat
perencanaan untuk hidup bahagia di dunia saha ini, tiap hari meneguk arak
beracun dunia fana. Ini sungguh celaka, dia sama sekali tidak berniat untuk
menjauhi alam saha, dalam hatinya dia beranggapan dirinya sudah sampai di Alam
Sukhavati, jadi buat apa lagi harus bersusah payah ke Negeri Buddha Amitabha
yang jauhnya 10 triliun alam Buddha?
Kalau sudah begini maka telah tenggelam
dalam khayalan semu duniawi, bagaimana ada lagi daya tarik pada tanah suci?
Saat menjelang ajal jatuh kembali ke enam alam tumimbal lahir, Buddha Amitabha
harus pulang dengan tangan kosong.
Ini adalah perkataan yang sungguh tidak
enak didengar, namun inilah peringatan keras buat kita semuanya, terutama bagi
orang lanjut usia, setiap hari harus merenungkan ketidakkekalan, mungkin saja hari
ini bisa mati, maka itu setiap hari harus siap lahir dan batin.
Dalam hati harus senantiasa berpikir :
Hari ini saya akan mengerahkan segenap kemampuanku, mempersiapkan bekal (yakin,
bertekad dan melafal Amituofo) untuk terlahir ke tanah suci. Kalau gagal
berarti telah melakukan kesalahan paling besar, maka itu saya harus berusaha
semaksimal mungkin. Hidup sehari maka melatih karma suci (karma suci adalah
melafal Amituofo) sehari, setiap hari harus membulatkan tekad terlahir ke tanah
suci. Setelah itu menfokuskan pikiran melafal Amituofo, dengan demikian dapat
terlahir ke Alam Sukhavati.
Tak peduli dalam kondisi senang atau
susah, senantiasa mengingatkan diri sendiri, tujuan utamaku adalah terlahir ke
tanah suci, perencanaan jangka panjangku hanya ada di tanah suci, jadi bukan di
alam saha. Meskipun sekarang, oleh karena kekuatan karma masih tinggal di alam
saha, namun takkan membuat perencanaan jangka panjang di dunia saha ini, pola
pikir sedemikian rupa adalah begitu pentingnya.
Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra
Usia Tanpa Batas
Edisi 209
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 10 Maret 2016
Bertempat di Pure Land Learning
College Association, Australia
Kode Artikel
02-042-0209
往生的要訣
(九)
大家現在就要開始注意,努力培養欣、厭。我們在座的無非是兩種人,一種人命不好,一種人命好。命不好的會想:「我很可憐,現在世間的一切都不求了,一心就去西方。」這種人反而因為苦而得到大利益。還有一種人命很好,他就一直說:「我很好啊,很幸福,學佛以後更好了。世間真好,天天都很快樂。」結果他每天都為著今世的快樂而做打算,天天都在品味人間快樂的美酒。這就糟糕了,因為一點出離心也沒有,在他心目中,現前就是極樂世界,哪裡還需要去十萬億佛土之外呢?像這樣,一味的陷溺在世間假相裡,怎麼會有欣求極樂的力量?臨終的時候直接往娑婆世界裡陷落,阿彌陀佛就只能空手而返了。
這些都是不好聽的話,是在給大家敲警鐘。老人家們尤其要警惕,天天要想到人命無常,說不定今天就會死,所以每天都要做往生的準備。就是每天要有「打好包直接去極樂世界」這樣的心態。心裡一直要想:我今天盡一切努力,準備好往生的資糧。如果錯過了這次機會,那就犯了最大的錯誤,所以我要盡量努力。一天活著,就修一天淨業,天天都要提起求往生的心。這樣再念阿彌陀佛,一心一意的念,就可以往生。
以上選摘自智圓法師《名號如意寶》。
不論在哪種情況下,心裡都要警醒自己:我人生最大的目標就是去極樂世界。時時不要忘記。這一點非常關鍵。由此一來,所有長遠的規畫都在西方淨土,而不是在娑婆世界。雖然暫時由業力還在這裡居留,但不會再為這個世界做很多長久的打算,這種心態很重要。
文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班 自了法師 (第二O九集) 2016/3/10 澳洲淨宗學院 檔名:02-042-0209