Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas (Edisi 96) 1 November
2014
(Sharing dari Venerable Can-kui)
Bodhisattva Teladan --- Upasika Zhuang Ya-qin
Bagian 2
Buddha Tak Pernah Terpisahkan Dari Hati
Sambil mengenang kembali, adik kakak Wu mulai
mengisahkan, setiap hari Buddha tak pernah terpisahkan dari hati ibunda. Ketika
beliau melafal Amituofo di dalam hati, telinganya dapat mendengar dengan jelas
nama Buddha yang dilafalnya. Bahkan hingga dalam mimpi, juga melafal Amituofo
dan membaca gatha pelimpahan jasa (Semoga jasa dan kebajikan memperindah tanah
suci para Buddha).
Ketika putrinya berbicara dengannya, sepasang
matanya akan memandang ke arah putrinya, namun hatinya tetap melafal Amituofo
berkesinambungan tak terputus. Usai percakapan bila ditanya apakah beliau
mengerti apa yang telah diucapkan, maka beliau akan menjawab tidak mengerti
sama sekali. Sepatah Amituofo dilafal berkesinambungan tak terputus.
Upasika Zhuang tidak mengenal huruf sama sekali,
namun dia dapat melafal Sutra Hati dan Maha Karuna Dharani, yang paling dia
sukai adalah Sutra Usia Tanpa Batas Bab 6 yakni Mengikrarkan Tekad Agung.
Ketika praktisi lainnya sedang membaca Sutra Usia Tanpa Batas, dia akan
menggunakan jari telunjuknya untuk menunjuk satu persatu aksara di buku sutra, setiap
menunjuk satu aksara dia akan melafal sepatah Amituofo.
Hal pertama dan hal terakhir yang dilakukannya
dalam keseharian adalah melafal Amituofo, kebaktian pagi dan kebaktian sorenya
juga adalah melafal Amituofo, menerima tamu yang datang berkunjung juga melafal
Amituofo, dia juga sering pergi membantu melafal Amituofo bagi orang yang telah
meninggal dunia. Ada seorang sahabat Dharma yang memberitahu putrinya “Ketrampilan
melafal Amituofo ibunda anda sungguh bagus, sewaktu dia melafal Amituofo,
keningnya memancarkan cahaya!
Ketekunan dan keseriusan ibunda dalam melatih diri
telah menggugah putra putrinya, maka itu selalu bersama dirinya melatih untuk
mengikhlaskan, merelakan, melepaskan segala kemelekatan, mempersiapkan diri
ketika Buddha Amitabha datang menjemput, mengulurkan tangan untuk menyambut
tangan Buddha Amitabha, tanpa keraguan sama sekali langsung mengikuti Buddha
Amitabha terlahir ke Alam Sukhavati.
Tahun 2010, Upasika Zhuang ketika sedang mengikuti “Upacara Kebaktian Pembacaan Amitabha Sutra Berkesinambungan
Selama Tiga Sesi” mendadak terserang stroke (pendarahan otak), saat dia siuman
kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Amituofo”. Putrinya bertanya
padanya, siapa nama saya? Amituofo. Ditanya apa saja jawabannya tetap Amituofo.
Dibawah dukungan para umat di Singapura, putri
Upasika Zhuang memohon bimbingan dari Master Chin Kung, bagaimana cara untuk
menyembuhkan penyakit ibundanya. Master Chin Kung menjawab : “Carilah tabib
baik hati yang belajar Ajaran Buddha”. Maka
itu Upasika Zhuang mengandalkan Maha Raja Tabib Buddha Amitabha dan empat tabib
yang kaya akan hati maitri karuna untuk menyembuhkan penyakitnya, dalam waktu
singkat kesehatannya telah pulih kembali. Keluarganya dapat merasakan bahwa
jasa kebajikan dari nama Buddha Amitabha sungguh tak terbayangkan!
無量壽經科註第四回學習班 (第九十六集) 2014/11/1
節錄自 :慚愧法師報告 --- 莊亞琴老居士生平事跡
(二)
佛不離心
吳氏姊妹回憶說,母親日日佛不離心。她在心裡念佛號時,耳朵能夠很清楚的聽到自己的念佛聲。甚至連作夢、說夢話亦是在念佛和迴向(願以此功德,莊嚴佛淨土)。兒女跟她講話,她眼睛看著,但心裡念佛不斷。講完後問她是否聽懂了,她就說沒聽懂。一句佛號,持念不輟。
莊老居士不認得一個字,但是會念《心經》和《大悲咒》,她最喜歡《無量壽經.發大誓願第六》。同修們在讀《無量壽經》時,她就用手指著經文,字字都是在念阿彌陀佛。她早晚第一件事和最後一件事就是持名念佛,她早晚課是持念阿彌陀佛,見客人也是在念阿彌陀佛,她還經常去為往生者結緣念阿彌陀佛。有一位佛友對她女兒透露說:您母親念佛念得很好,她的額頭念佛時都在發光!
母親的真修實幹感動了兒女,於是經常和她一起練習看破、放下情執和萬緣,準備阿彌陀佛來接迎時,把手伸出去握緊阿彌陀佛的手,毫不猶豫的即時跟著阿彌陀佛到西方極樂世界。
二0一0年,莊老居士在三時繫念法會中,突然中風(腦出血),她清醒之後的第一句話就是念「阿彌陀佛」。兒女問她,我叫什麼名字?阿彌陀佛。小狗叫什麼名字?阿彌陀佛。問什麼她都說阿彌陀佛。
在新加坡傅居士的協助下,莊老居士的女兒向上淨下空老法師請教,如何治療母親的疾病。老法師說:找一位學佛的或好心的中醫師就沒事了。於是老居士靠著阿彌陀佛大醫王,與四位富有愛心的中醫師的治療,很快就康復了。家人們感到佛號功德真的是不可思議!