Menghargai Kesempatan Melatih Diri
Bagian 6
Manusia
keliru menempatkan makna kehidupan ini untuk mengejar Lima Nafsu (gemar akan
harta, rupa, ketenaran, makanan, tidur), padahal ini hanyalah Jalan Keliru dan
malah bukan memilih Jalan Benar. Jalan Benar ini diibaratkan sebagai orang yang
sedang berada di atas gunung mengambil harta karun, menggunakan tubuh manusia
dan kondisi yang menguntungkan ini untuk melatih Jalan Pembebasan, mencapai
KeBuddhaan, inilah Jalan Benar.
Bertamasya,
jalan-jalan, lihat-lihat, menikmati panorama, membaca novel, bukanlah Jalan
Benar.
Mengoleksi
prangko, barang antik, belajar komputer, merenovasi rumah hingga kayak istana,
melengkapi seisi rumah dengan perabot dan perlengkapan dapur modern, ini juga bukan
Jalan Benar.
Menguasai
banyak ilmu pengetahuan, talenta, ini juga bukan Jalan Benar.
Memiliki
perusahaan, harta berlimpah, juga bukan Jalan Benar.
Pintar
main kecapi, catur Tiongkok, melukis dan kaligrafi, senam kesehatan, ini juga bukan
Jalan Benar.
Pandai
berdebat, berbakat menyanyi dan menari, memperoleh sanjungan dari orang banyak,
juga bukan Jalan Benar.
Terpilih
jadi anggota parlemen, perdana menteri, presiden, ini juga bukan Jalan Benar.
Pakar
tehnologi di dunia ini, beragam hasil penemuan tehnologi juga bukan Jalan Benar.
Berbagai
pencapaian prestasi di dunia bisnis juga bukan Jalan Benar.
Semua
pertapa aliran luar, bahkan yang telah berhasil mencapai Naivasaṃjñānāsaṃjñāyatana
(tingkatan alam tertinggi di Arupaloka), juga bukan Jalan Benar. Mereka telah
salah menggunakan kehidupan manusia.
Segala
perlombaan olahraga, segala tayangan film, penulis novel, semua ini tidaklah
berguna dan menyia-nyiakan hidup. Berapa
banyak konser nyanyi, perlombaan olahraga, penemuan-penemuan tehnologi, juga bukan Jalan Benar.
Pabrik
yang memproduksi berapa banyak pakaian, berapa banyak mobil, membuka cabang
perusahaan di berbagai kota, membangun jembatan, rel kereta api, jalan tol,
meluncurkan berapa banyak satelit ke angkasa, mengirim pesawat ruang angkasa ke
bulan, ini hanyalah Jalan Keliru dalam kehidupan manusia.
Dunia
ekonomi, dunia politik, dunia ilmuwan, dunia seni, dunia olahraga, dan dari
sini memperoleh ketenaran, kedudukan, keberhasilan, karir, semua ini juga bukan
Jalan Benar.
Tidak
perlu menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk hal-hal yang sedemikian rupa,
meskipun telah menghabiskan seluruh keringat dan darah seumur hidup, juga tak
sebanding dengan belajar sebait gatha Ajaran Buddha.
Segala
hal yang dapat membangkitkan kondisi yang menguntungkan untuk melatih diri, haruslah
dikembangkan, barulah dapat menwujudkan makna besar dalam kehidupan manusia!
Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa
Batas
Edisi 206
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 2 Maret 2016
Bertempat di Pure
Land Learning College Association, Australia
珍惜暇滿人身寶
(六)
三、思惟獲得暇滿能攝取大義
(一)什麼不是攝取大義
世間人都把人生的意義錯誤的建立在獲取心外的五欲等法上,其實這最多是小義,不是什麼大義。所謂攝取大義,就是像人在寶山當中用手去攝取珍寶一樣,用這個暇滿身去攝取解脫、成佛的大義。
遊山玩水,腳走走、眼看看,上黃山覽勝,去長江暢遊,看所謂的壯麗山河、看所謂的小橋人家,這並不是攝取大義。
收集郵票、古董,學習電腦、設計程式,把房屋裝飾得富麗堂皇,擺滿一屋豪華家具、高檔電器,這也不是攝取大義!
掌握很多現代知識、技能,這也不是攝取大義。
擁有財團企業、億萬資產,這也不是攝取大義。
擅長琴棋書畫,練就一身功夫,這也不是攝取大義。
儀表堂堂、口若懸河、談古論今、能歌善舞,得到億萬觀眾的喜愛,也不是攝取大義。
仕途中直步青雲,當選為國會議員、首相、總統,這也不是攝取大義。
世間的科學家、哲學家取得種種成果,這也不是攝取大義。商業巨頭成就種種事業,這也不是攝取大義。所有的外道仙人的修行,哪怕修到非想非非想天,也不是攝取了大義。他們都用錯了人生。
所有運動會中的蹦蹦跳跳,所有世間的影視、小說創作,只是無意義的浪費人生。多少演唱會、運動會、搞多少科技發明,都不是攝取大義。
生產多少套服裝、多少輛汽車,建設多少城市廣場、立交橋、地鐵、高速公路,放多少衛星上天、開多少太空船登月,都只是人生小義。
世間所謂經濟界、政治界、科學界、文藝界、體育界,在那些領域得到名聲、地位、成就、事業,都不是攝取大義。
沒必要把大量的時間花費在這上面,即使用盡了一生的心血,也不如學習佛法一個偈頌的利益。凡是障礙善用暇滿的那些東西都要撥開,才能成就生命的大義!
文摘恭錄 —
無量壽經科註第四回學習班 自了法師 (第二O六集) 2016/3/2 澳洲淨宗學院